Nasehat para ulama untuk memperoleh kualÂitas khusyuk lebih baik ialah memperbaiki kualiÂtas amaliah ibadah, yang berawal dari proses thaharah (penyucian diri), seperti dalam melakÂsanakan wudlu. Di antara mereka ada yang menyatakan: "Bagaimana mungkin seseorang bisa khusyuk dalam shalat ketika ia mengambil air wudlu tidak khusyuk". Bagi mereka, khusyuk dalam shalat harus dimulai ketika kita mengamÂbil air wudhu. Di dalam melaksanakan wudlu kita tidak boleh bercakap-cakap, banyak bergÂerak, dan disunatkan menghadap ke kiblat, harus membasuh organ tubuh yang telah diÂtentukan dengan baik, disunatkan tiga kali, dan ketika membasuh anggota badan dianjurkan membaca doa wudlu, dan jika sempat, shalat sunnat dua rakaat seusai wudlu.
Jangan ada kata-kata duniawi, apalagi ucaÂpan bohong, kotor, dan memaki-maki antara wudlu dan shalat. Jika sehabis wudlu sebelum shalat lalu masih terus ngoceh sembarangan dikhawatirkan mematikan fibrasi positif wudlu kita. Dianjurkan banyak membaca tahlil, tasÂbih, tahmid, dan takbir serta shalawat Nabi di antara wudlu dan shalat. Sebelum shalat dilakÂsanakan azan dan iqamat. Kata Nabi: "Orang-orang yang shalat tanpa diawali dengan melakÂsanakan atau mendengarkan suara azan maka malaikat tidak akan turun menjadi makmum dan mengaminkan doa-doa yang bersangkutan". Tentu sebaliknya shalat yang diawali dengan azan dan iqamat akan turun malaikat berbonÂdong-bondong menjadi makmum kepadanya.
Di dalam shalat terdapat simpul-simpul khusus yang jika membacanya harus betul-betul penuh dengan kekhusyukan. Simpul-simpul tersebut ialah ketika membaca takbir ihram, Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, dan ketika membaca dua tasyahhud (asyhadu 'an lailaha illallah). Ketika membaca ayat-ayat tersebut sedapat mungkin kita berada di dalam puncak kekhusyukan. Kostum shalat, sajadah, dan akÂsessoris shalat juga ikut menentukan kualitas khusyuk kita. Harus dipastikan pakaian yang kita gunakan di dalam shalat ialah harus terjaÂmin kebersihannya; baik dari segi harga mauÂpun dari bahan gunaan yang digunakan daÂlam shalat. Mungkin tidak terlalu mahal tetapi kita bisa menjamin bahwa itu hasil keringat sendiri. Bagaimana mungkin kita bisa tenang dan khusyuk di dalam shalat selama pakaian yang membalut diri kita adalah pakaian syubhat atau haram. Bagaimana mungkin shalat bisa khusyuk sementara sajadah yang digunakan dari rekanan yang memiliki target tertentu.
Banyak ulama mempunyai metode khusus untuk khusyuk dalam shalat. Namun sebeÂlum membahas lebih jauh membahas kiat-kiat khusyuk, apa sebenarnya yang dimaksud denÂgan khusyuk? ***