BERKAH RAMADHAN (16)

Menangis

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Sabtu, 20 Juni 2015, 11:36 WIB
Menangis
NASARUDDIN UMAR/NET
DALAM hadis Nabi disebut­kan ada tiga air mata yang tidak boleh masuk neraka, yaitu air mata kerinduan ter­hadap Allah swt, air mata taubat, dan air mata protes terhadap kedhaliman dan kemaksiatan. Pertama, jika ada seorang terharu ker­ena cintanya yang begitu mendalam terhadap Tuhannyya lalu tidak sa­dar air mata kerinduannya meleleh memba­sahi wajahnya, maka pemilik air mata terse­but terjauhkan dari neraka. Air mata seperti ini melicinkan pemiliknya masuk ke dalam surga. Kedua, jika ada seorang pendosa meratapi dosa masa lampaunya karena malu (istijabah) terhadap Tuhannya, bukan karena takut neraka (ijabah), maka pemilik air mata tobat seprti ini juga tidak akan pernah mendekati neraka. Bah­kan dikatakan air mata tobat itulah yang mema­tikan api neraka yang bersangkutan. Ketiga, jika ada seorang menagis risih dan kecewa terhadap kedhaliman dan kemaksiatan yang ada di sekitarnya, tetapi merasa tidak memiliki ke­mampuan untuk mencegahnya lalu tidak sadar keluar air matanya sebagai bentuk protes dan sekaligus ujud kebencian terhadap kedhaliman tersebut, maka pemilik air mata itu juga dijamin tidak akan tersentuh api neraka.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol ke­jujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmati, karena tidak se­lamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabel sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khal­iq adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Ada dua orang pernah melakukan penelitian disertasi secara terpisah tentang air mata. Se­orang dari Jerman dan seorang dari AS. Ked­uanya menyimpulkan air mata yang keluar karena kepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang keluar karena kecewa, sedih, atau terharu. Yang pertama tidak mengandung zat yang berbahaya, sedangkan jenis kedua mengandung toksin atau racun. Kedua peneliti ini merekomendasikan orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air mata kekecewaan­nya. Kalau air mata kesedihan itu tidak dibuang keluar maka akan berdampak buruk bagi kes­ehatan lambung, karena itu tumpahkanlah air mata kekecewaannya jika ingin sehat.

Seorang sufi pernah mengatakan, jika sese­orang tidak pernah menangis dikhawatirkan hat­inya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mu­kanya menjadi cacad karena air mata yang se­lalu berderai. Nabi Muhammad Saw juga pernah berpesan jika kalian hendak selamat maka jag­alah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu. Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ia hadir di bumi langsung menangis sementara orang-orang disekitarnya tertawa kegembiraan. Jika mening­gal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis, karena sedih ditinggalkan. Kita perlu membayangkan apakah nanti ketika kita meninggal dunia lebih banyak orang mengir­ingi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA