Menangis itu indah, sehat, dan simbol keÂjujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmati, karena tidak seÂlamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabel sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang KhalÂiq adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.
Ada dua orang pernah melakukan penelitian disertasi secara terpisah tentang air mata. SeÂorang dari Jerman dan seorang dari AS. KedÂuanya menyimpulkan air mata yang keluar karena kepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang keluar karena kecewa, sedih, atau terharu. Yang pertama tidak mengandung zat yang berbahaya, sedangkan jenis kedua mengandung toksin atau racun. Kedua peneliti ini merekomendasikan orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air mata kekecewaanÂnya. Kalau air mata kesedihan itu tidak dibuang keluar maka akan berdampak buruk bagi kesÂehatan lambung, karena itu tumpahkanlah air mata kekecewaannya jika ingin sehat.
Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseÂorang tidak pernah menangis dikhawatirkan hatÂinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan muÂkanya menjadi cacad karena air mata yang seÂlalu berderai. Nabi Muhammad Saw juga pernah berpesan jika kalian hendak selamat maka jagÂalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu. Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ia hadir di bumi langsung menangis sementara orang-orang disekitarnya tertawa kegembiraan. Jika meningÂgal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis, karena sedih ditinggalkan. Kita perlu membayangkan apakah nanti ketika kita meninggal dunia lebih banyak orang mengirÂingi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan. ***