Penggunaan nama-nama bulannya pun seÂbagian di antara kita belum jelas. Sebelum Islam datang, bangsa Arab menggunakan sistem penÂanggalan lunisolar dan tahunnya dihubungkan dengan peristiwa terpenting dalam tahun itu. MisÂalnya Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah karena pada tahun itu terjadi kejadian dahsyat, yaitu musnahnya pasukan bergajah yang dipimpin langsung oleh raja Abrahah dari Yaman. Setelah Rasulullah dilantik jadi Nabi, maka sahaÂbat sering menggunakan momentum itu sebagai penanda tahun, misalnya kejadian Bai'atul 'Aqabah pertama dan kedua, dan even-even lain.
Ketika dunia Islam semakin meluas sampai keluar dari jazirah Arab, terutama pada zaman pemerintahan Khalifah Umar (635-645 M) yang meluas sampai ke kawasan Timur Tengah, maka mendesak sekali untuk ditetapkan sistem kalender yang seragam untuk dunia Islam. Sejak itu para saÂhabat dan tabiÃn berusaha mencari kalender yang bisa digunakan standar kalender Islam. Akhirnya Khalifah Umar bin Khatthab setelah melalui berbaÂgai tahapan musyawarah menetapkan peristiwa hijrahnya Nabi ke Madina sebagai momentum kalender Islam yang digunakan sampai saat ini.
Bulan Muharram sebagai bulan pertama diÂhubungkan dengan tradisi bangsa Arab bahwa menjelang musim dingin, tepatnya sebelum dedaunan menguning, tidak dibenarkan ada peperangan dengan motif apapun, karena itu disebut bulan Muharram. Bulan Shafar (OktoÂber) dihubungkan dengan musim daun-daun menguning (shafar=kuning). Bulan Rabi’ul AwÂwal dan Rabi'ul Akhir (November-Desember) dihubungkan dengan musim gugur (rabi’=rontok) pertama dan kedua. Bulan Jumadil Awwal dan Jumadil Akhir (Januari-Februari): dihubungÂkan dengan musim dingin (jumad=beku), pertama dan kedua. Bulan Rajab (Maret) diÂhubungkan dengan musim salju mulai mencair (rajab=mencair). Bulan Sya’ban (April): Musim semi (syi’ib=lembah), karena pada saat ini, saatnya turun ke lembah-lembah untuk mengoÂlah pertanian atau menggembala ternak. Bulan Ramadhan (Mei) dihubungkan dengan Musim panas (Ramadhan=membakar). Nama ini juga diabadikan di dalam beberapa ayat dan hadis. Bulan Syawwal (Juni) dihubungkan dengan musim semakin panas (syawwal=meningkat). Bulan Dzul’Qa’dah (Juli) dihubungnkan dengan puncak musim panas membuat orang lebih senang istirahat duduk di rumah (dzul’Qa’dah/Qa’id= duduk). ***