LONGSOR PANGALENGAN

Gejala Longsor Pangalengan Sudah Diperiksa Sejak 2 Mei Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Rabu, 06 Mei 2015, 07:37 WIB
rmol news logo . Gejala longsor Pangelangan sesungguhnya sudah diperiksa oleh Tim Gerakan Tanah, PVMBG, dan Badan Geologi pada 2 Mei 2015 atas permintaan BPBD Kabupaten Bandung. Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan kemiringan lereng terjal dan tanah pelapukan breksi vulkanik cukup tebal.

"Terlihat retakan dan nendatan sedalam 2,5 meter, sepanjang 500 meter. Longsoran mengancam satu kampung yang terdiri dari 52 KK atau 200 jiwa dan mengancam pipa panas bumi Star Energy sepanjang 500 meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggunalan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 6/5).

Menurut Sutopo, rekomendasi yang telah disampaikan yaitu kepada Star Energy untuk memindahkan jalur pipa karena gerakan tanah terus berlangsung dan kepada BPBD untuk melakukan evakuasi penduduk kampung mengingat curah hujan masih berlangsung.

Sutopo menambahkan, kejadian longsor seringkali ada ketidakpastian, dan meskipun sudah ada retakan dan rayapan, namun tidak seketika langsung terjadi longsor. Seringkali butuh waktu yang lama untuk terjadi longsor.

"Hal inilah yang sering menyebabkan masyarakat tidak mau dievakuasi karena tidak yakin dengan ancamannya dan alasan faktor-faktor sosial dan ekonominya," demikian Sutopo. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA