Bukannya melakukan reformasi internal untuk menumbuhkan kepercayaan publik, elit Polri justru semakin menunjukkan arogansi dan kesewenang-wenangan dengan terus melakukan aksi kriminalisasi terhadap pimpinan dan penyidikan KPK.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangannya (Jumat, 1/5).
"Penahanan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan menunjukkan Polri membangkang dan menghina perintah Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kriminalisasi. Suara publik dan perintah Presiden mereka abaikan," tegasnya.
Karena itu wajar kalau dinilai ada aroma balas dendam dibalik tindakan Bareskrim Mabes Polri tersebut. Polri dianggap menggunakan hukum sebagai alat teror terhadap para pelaku pemberantasan korupsi.
"Saya mendesak agar Presiden Joko Widodo bertindak lebih tegas. Karena terang dengan tindakan polisi menahan Novel, kepolisian telah menghina Presiden," ungkap aktivis anti korupsi ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: