Kemerdekaan Palestina, Utang Sejarah yang Harus Dilunasi KAA!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 20 April 2015, 08:05 WIB
Kemerdekaan Palestina, Utang Sejarah yang Harus Dilunasi KAA<i>!</i>
rieke diah/net
rmol news logo . Konfrensi Asia Afrika (KAA) tahun ini harus menjadi momentum kembali kepada Dasa Sila Bandung. Peringatan KAA tahun ini juga sudah seharusnya tidak terlepas dari spirit gotong royong, solidaritas, kemerdekaan dan kebersamaan antar bangsa.

"Kalau pun menghasilkan kerjasama ekonomi tetap dalam koridor sebagai anti tesa dari free fight liberalism, namun pada semangat kolektivisme untuk tercapainya kesejahteraan berkeadilan sosial di kawasan Asia Afrika," kata politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 20/4).

Dengan semangat Dasa Sila Bandung itu juga, tegas Rieke, bangsa-bangsa yang hadir dalam peringatan KAA harus sepakat dalam memperjuangkan fair trade, dan bukan bukan free trade. Sebab free trade, atau pasar bebas dalam kerangka neoliberalistik, hanya menguntungkan segelintir orang dan kelompok pemilik modal saja.

"Satu utang sejarah yang harus dilunasi bangsa-bangsa yang terlibat dalam KAA adalah kemerdekaan Palestina. Bagi bangsa Indonesia, hal ini merupakan amanat dari Bapak Bangsa, Bung Karno," tegas Rieke, yang merupakan anggota Komisi IX DPR.

Rieke pun mengutip pernyataan Bung Karno. Kata Bung Karno, sselama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.

"Merdekakan Palestina," demikian Rieke. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA