Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Inilah Berbagai Upaya yang Dilakukan Pemerintah untuk Selamatkan Siti Zaenab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 15 April 2015, 07:58 WIB
Inilah Berbagai Upaya yang Dilakukan Pemerintah untuk Selamatkan Siti Zaenab
jubur kemenlu
rmol news logo Perlindungan WNI di luar negeri, termasuk WNI yang menghadapi masalah hukum, merupakan prioritas Pemerintah Indonesia.

Karena itu, pemerintah Indonesia telah berjuang untuk mendampingi Siti Zaenab, terpidana kasus pembunuhan terhadap majikannya di Arab Saudi yang dihukum mati (qishoh) kemari pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Bahkan, Pemerintah memohonkan pengampunan dari pihak keluarga majikan tersebut sejak awal.

"Pemerintah Indonesia telah melakukan semua upaya secara maksimal untuk membebaskan Siti Zaenab dari hukuman mati," demikian Informasi yang dirilis Kementerian Luar Negeri.

Misalnya, langkah hukum yaitu pemerintah menunjuk pengacara Khudran Al Zahrani untuk memberikan pendampingan hukum kepada Siti Zainab serta memberikan pendampingan dalam setiap persidangan.

Sedangkan langkah diplomatik, tiga Presiden RI, yakni Alm. Abdurrahman Wahid (2000), SBY (2011) dan Joko Widodo (2015) , telah mengirimkan surat resmi kepada Raja Saudi yang berisi permohonan agar Raja Arab Saudi memberikan pemafaan kepada WNI tersebut.

"Selain itu, Kepala Perwakilan RI di Riyadh maupun Jeddah juga telah mengirimkan surat resmi kepada Emir di Mekkah dan Madinah untuk mendorong pemberian maaf bagi Siti Zainab," demikian dikutip dari situs Kemlu.

Menlu RI juga telah menyampaikan secara langsung dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri pada Maret 2015, untuk membantu melakukan pendekatan kepada keluarga untuk memberikan pemaafan. Wamenlu Arab Saudi dalam hal ini menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia sudah luar biasa untuk melindungi warganegara.

Tak hanya itu juga melakukan pendekatan secara terus menerus kepada ahli waris korban. Secara informal, pendekatan juga telah dilakukan kepada pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya dari kalangan Kabilah Al Ahmadi yang merupakan suku asal suami korban.

Termasuk pemerintah meminta bantuan ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah guna melakukan pendekatan kepada keluarga.

Pemerintah juga memfasilitasi kunjungan keluarga (kakak dan anak) Siti Zaenab ke penjara Madinah sekaligus untuk bertemu dengan para ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah. "Terakhir kunjungan dilakukan pada tanggal 24-25 Maret 2015," sambungnya.

Terakhir, pemerintah menawarkan pembayaran diyat melalui Lembaga Pemaafan Madinah sebesar SR 600 ribu (sekitar Rp. 2 Miliar). [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA