"Mereka tidak mengira Ahok justru berani dan tidak takut dengan 'gertak sambel basi' para anggota Dewan itu. Buktinya sampai detik-detik akhir angket malah banyak partai politik yang menarik diri, dan bahkan sampai detik ini DPRD tidak berani memanggil Gubernur DKI tersebut," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Anzar Simanjuntak (Senin, 23/3).
"Padahal Ahok dengan ksatria menyatakan menunggu dan siap dipanggil serta buka-bukaan di forum angket. Tapi ternyata anggota DPRD tidak kunjung memanggil," sambungnya.
Menurutnya, hal itu menunjukkan DPRD takut prilaku mereka terbongkar semua.
"Padahal, bila DPRD memanggil Ahok, berpotensi membuka tabir fakta praktek bandit anggaran yang dilakukan baik oleh anggota DPRD maupun SKPD," jelasnya.
Disisi lain, hak angket dan keberanian Ahok bongkar-bongkaran praktek bandit anggaran ini akan berimplikasi luas keseluruh Indonesia. Minimal bisa menginspirasi kepala daerah lainnya yang memiliki komitmen menjaga uang rakyat agar digunakan bagi kepentingan rakyat.
"Tentu hanya kepala daerah yang tidak korup dan tidak takut kehilangan jabatan yang berani berbuat seperti Ahok," demikian Dahnil.
[zul]
BERITA TERKAIT: