Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ini Langkah Pemerintah Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 23 Februari 2015, 00:38 WIB
Ini Langkah Pemerintah Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
ilustrasi
rmol news logo Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau selalu berulang setiap tahun. Berdasarkan data hotspot tahun 2006 hingga 2014, pola karhutla di Riau terjadi dua periode dalam setahun yaitu antara Februari-April dan Juni-Oktober.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, modus dan motif karhutla sudah diketahui. Begitu pula berbagai peraturan pencegahan karhutla sudah banyak.

"Namun selalu saja berulang," jelas Sutopo dalam keterangannya (Minggu, 22/2).

Untuk mengantisipasi karhutla pada tahun 2015, siaga darurat pencegahan dan penanganan karhutla di Riau telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan semakin merebaknya hotspot di area open accsess di Kabupaten Bengkalis yang berpotensi meluas, Menteri LH dan Kehutanan telah meminta bantuan Kepala BNPB untuk dukungan langkah-langkah siaga darurat.

Pertama, dukungan pelaksanaan hujan buatan dalam waktu dekat. Kedua, dukungan bagi masyarakat untuk pembuatan 1.000 unit sekat kanal rawa gambut di daerah-daerah sangat rawan karhutla. Ketiga, dukungan pesawat helicopter patroli, monitoring dan water bombing selama 3 bulan. "Keempat, dukungan personil BNPB untuk posko di pusat dan daerah," ungkapnya.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah menindaklanjuti permintaan Menteri LH dan Kehutanan tersebut dengan mengintruksikan kepada jajaran BNPB untuk mempersiapkan semua kebutuhan. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri LH dan Kehutanan pada November 2014 dan Januari 2015, untuk solusi atasi karhutla, BNPB akan melakukan filling the gaps sesuai permintaan dan kebutuhan dari Kemen LHK.

BNPB akan mengoordinasikan kementerian/lembaga untuk memberikan pendampingan kepada BPBD di daerah. Pencegahan lebih efektif dibandingkan pemadaman. Apalagi pada lahan gambut, jika sudah terbakar maka sulit dipadamkan.

"Untuk itu penegakan hukum dan sosialisasi terus ditingkatkan. Sebab 99,9 persen karhutla di Riau adalah disengaja atau dibakar. Semoga Riau bebas asap," harapnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA