Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antilogika Cara Jokowi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/adhie-m-massardi-5'>ADHIE M. MASSARDI</a>
OLEH: ADHIE M. MASSARDI
  • Rabu, 07 Januari 2015, 17:58 WIB
<i>Antilogika Cara Jokowi</i>
PRESIDEN kita Joko Widodo alias Jokowi punya gaya berpolitik sendiri yang unik.

Misalnya, ketika banyak orang menuduh dia antek atau boneka kaum neolib, yang ciri-cirinya mengabdi kepada kekuatan pasar internasional, Jokowi menjawabnya dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang di seluruh dunia (internasional) harganya justru sedang turun.

Maka beberapa ekonom pro-rakyat pun mengecam kebijakan Jokowi menaikkan harga BBM karena akan memicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Dan benar, pasca kenaikan harga BBM harga-harga pun berlompatan ke langit yang mahal. Rakyat pun menjerit.

Jokowi pun dikritik habis. Demo marak di mana-mana. Bahkan Muhammad Arief, 17 tahun, menjadi korban aksi unjuk di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis, 27 November 2014.

Lalu apakah Jokowi merasa bersalah membuat harga-harga kebutuhan pokok melonjak, di tengah pendapatan mayoritas rakyat Indonesia yang anjlok?

Bukan Jokowi kalau tidak bisa mengatasi isu semacam itu. Maka untuk menjelaskan kepada rakyat bahwa kenaikan harga-harga kebutuhan pokok bukan akibat kebijakannya menaikan harga BBM, maka pada pukul 00.00 tepat 1 Januari 2015 Jokowi pun menurunkan harga BBM (premium) dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600.

Tahukah Anda apa yang terjadi setelah harga BBM diturunkan? Ternyata harga-harga Tidak Turun.

Jadi siapa bilang harga BBM berpengaruh kepada harga-harga kebutuhan hidup?

@Adhie Massardi

AMM 07:01:15

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA