WAWANCARA

Aziz Syamsuddin: Kami Berupaya Selesaikan Konflik Dengan Musyawarah

Minggu, 28 Desember 2014, 08:49 WIB
Aziz Syamsuddin: Kami Berupaya Selesaikan Konflik Dengan Musyawarah
Aziz Syamsuddin
rmol news logo Dua kubu DPP Partai Golkar yang ber­seteru tengah merintis jalan islah. Kubu Aburizal Bakrie (Ical ) dan Agung Laksono telah menggelar perte­muan, di Kantor DPP Partai Golkar Selasa (23/12) malam.

Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan. Antara lain, kedua kubu sepakat untuk meng­utamakan pendekatan islah untuk penyelesaian konflik dua­lisme kepengurusan.

Selain itu, kedua kubu  tidak me­lakukan ke­giatan atau me­nge­luarkan pen­dapat yang berpo­tensi mem­per­keruh proses islah. Ke­dua kubu juga sepakat tidak mem­bawa pe­ngurus daerah ke pusaran konflik.

Pertemuan ini sama sekali be­lum menyinggung mengenai ide penyatuan kepengurusan. Ke­dua belah pihak sepakat akan melan­jutkan proses perundingan pada 8 Januari 2015.

Agenda yang telah disepakati akan dibicarakan pada perun­di­ngan kedua nanti antara lain, soal Perppu Pilkada langsung dan po­sisi Partai Golkar apakah tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP) atau keluar.

Soal Perppu pilkada langsung, kubu Ical telah memberikan isya­rat akan mendukung Perppu ter­sebut. Sejumlah fungsionaris DPP Partai Golkar Bali telah me­nyampaikan dukungannya. Na­mun, soal posisi poltik Partai Gol­kar belum ada titik temu. Ku­bu Agung bersikeras agar Golkar keluar KMP, semen­tara kubu Ical ingin tetap di KMP. Be­la­kangan ini berkembang usulan agar be­ringin menjadi pe­nye­im­bang, ti­dak berada di antara ke­dua koalisi.

Apakah proses islah berhasil menyatukan dualisme kepe­ngu­rusan? Apa saja opsi yang akan ditawarkan untuk mewujudkan islah?

Berikut ini penjelasan Aziz Syamsuddin, juru runding dari kubu Aburizal Bakrie soal proses islah kepada Rakyat Merdeka.

Bagaimana pandangan Anda mengenai proses islah?
Proses kan sedang berjalan. Nanti pada 8 Januari 2015 (pem­bi­caraan) akan dilanjutkan kem­bali.

Apa konsep untuk me­nya­tukan dua kepengurusan sudah di­bi­ca­rakan?
Ya, secara informal sudah ada.

Apa saja opsi yang sudah di­jajaki tersebut?
Nanti saja karena pembicaraan masih informal. Pada intinya, kami sepakat untuk menyele­sai­kan masalah ini sedapat mungkin dengan cara musyawarah mu­fakat. Itulah harapannya.

Hanya itu saja?
Kami sepakat tidak menye­bar­kan persoalan ini ke tingkat dae­rah maupun ke fraksi. Apa saja hasil detailnya, nanti ditentukan pada  8 Januari itu.

Apa strategi tim Aburizal un­tuk memenangkan perun­ding­an?
Nggak ada strategi, strategian. Namanya juga musyawarah, ya ti­dak pakai strategi. Kami ber­te­mu untuk mengatasi masalah de­ngan baik.

Apa saja opsi yang akan dita­warkan kubu Aburizal Bakrie?
Nanti lihat sajalah pada 8 Ja­nuari.

Kubu Agung Laksono sem­pat me­ragukan legalitas tim juru runding kubu Ical....
Waduh, bagaimana sih. Se­ka­rang nyatanya kami sudah ber­unding. Itu artinya kalau sudah ber­unding ada juru rundingnya.
    
Bukankah memang sempat dipertanyakan keabsahan tim juru runding kubu Ical?
Jangan hanya mendengar dari pi­hak lain saja. Kami sudah ber­temu, masak  saya harus ceritakan ra­patnya  dari A sampai Z.

Bila pada Januari belum ter­jadi islah, bagaimana dengan agenda musyawarah pengurus daerah?
Seperti yang sudah disepa­kati, kami sudah sepakat tidak mem­bawa masalah ini ke pro­vinsi, ka­bupaten, kota dan frak­si. Saya kira kese­pakatan itu sudah cukup jelas. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA