Mereka menilai, ada indikasi tidak adil dan fair dalam proses meÂmilih orang pertama di partai berÂlamÂbang pohon beringin tersebut. ’’Kami melihat ada gelagat aneh. Kok secara mendadak RaÂpimnas Golkar berubah tempat dan tanggalnya,’’ kata Calon KeÂtua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, kepada
Rakyat MerdeÂka, di Jakarta, Jumat (7/11).
Sebelumnya, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, sudah diÂtetapkan pelaksanaan RapimÂnas, 16 November 2014, di YogÂyakarta.
Ini ada apa. Kami bertujuh (bakal calon Ketua Umum Partai Golkar; Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Hajrianto Tohari, Airlangga HarÂtanto, dan MS Hidayat) memperÂtanyakan kenapa diubah RapimÂnas itu,’’ papar Agung Laksono.
Berikut kutipan selengkapnya;Apa tujuh bakal calon ketua umum Golkar membicarakan masalah itu?Ya. Kami berkumpul lagi di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Jumat (7/11), untuk membahas maÂsalah Munas IX. Kami bertuÂjuh sudah dua kali membahas dinamika politik Munas yang saat ini muncul.
Apa saja hasil pertemuan itu?Kami meminta Ketua Umum Partai Golkar Pak ARB (Aburizal Bakrie) melaksanakan pleno unÂtuk menetapkan secapa pasti wakÂtu dan tempat penyelenggaÂran Rapimnas VII, mengesahkan panitia Rapimnas VII dan meÂnyiapkan materi yang akan dibaÂwa ke Rapimnas VII.
Sebelum Rapimnas VII diseÂlenggarakan harusnya diplenokan dulu, bukan ujug-ujug ada kepuÂtusan. Golkar ini kan partai senior, sudah 50 tahun berdiri. Tentu ada mekanisme baku yang berlaku.
Apa itu saja hasil pertemuan itu?Tidak. Dalam pernyataan berÂsaÂma, kami meminta sebelum MuÂnas IX, dibuat penetapan syaÂrat-syarat calon ketua umum dan tahapan pencalonannya berdasarÂkan AD/ART Partai Golkar, seÂhingga tidak perlu ada penamÂbaÂhan dan pengurangan persyaratan yang sifatnya mengada-ada.
Memang apa saja penamÂbahan dan pengurangan pemÂbatasan syarat itu?Banyak contoh, tapi saya tidak mau buka. Kami bertujuh melihat ada hal seperti itu. Ada baiknya hentikan dan ciptakan suasana kondusif, damai, adil, sportif dan fair play.
Kalau tidak adil dan fair, bagaimana?Apabila hal-hal tersebut tidak diindahkan Pak ARB dan DPP Partai Golkar, maka kami tidak bertanggung jawab atas segala dampak dan konsekuensinya.
Kami berharap DPP Golkar menyelenggarakan Rapimnas VII dan Munas IX dengan prinÂsip-prinsip yang benar. TinÂdakan yang tidak adil dan tidak fair haÂrus dihilangkan. Siapa yang terÂpiÂlih nanti tentu kami akan lakuÂkan konsolidasi dan penguatan-penguatan Partai Golkar sebagai lembaga keÂparÂtaian
Apa Anda khawatir seperti itu karena ARB dikabarkan akan maju lagi dalam MuÂnas?Kami tidak berkeberatan, apa lagi melarang Pak ARB maju lagi. Sebab, dalam AD/ ART tidak ada larangan, meski dalam tradisi Ketum Golkar tidak pernah ada yang menjabat dua periode.
Yang kami harapkan pelaksaÂnaan Munas bisa berjalan adil dan fair.
O ya, apa benar ada penguÂrus daerah yang tidak dukung ARB akan dipecat?Suara seperti itu sudah sering kami dengar, meskipun tidak diÂsampaikan ke ARB secara langÂsung tapi kepada orang-orang dekatnya. ***
BERITA TERKAIT: