Koalisi Mahasiswa UIN (KMU) mengaku kecewa atas pemilihan rektor karena dalam prosesnya tidak melibatkan mahasiswa sama sekali, bahkan cenderung ditutupi oleh panitia penyelenggara pemilihan.
"Kami perwakilan BEM Fakultas se UIN Jakarta bahkan sudah menunggu sejak pagi hari agar ada pertemuan antara mahasiswa dengan calon rektor, namun kenyataanya tidak digubris oleh penyelenggara," ujar Juru bicara Koalisi Mahasiswa UIN (KMU), Sintia Aulia Rahmah, dalam keterangan tertulis yang diterima
RMOL (Selasa, 14/10).
Pemilihan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk periode 2014-2019 dilakukan Selasa (14/10) pagi, pukul 09.00-12.45 wib di ruang Diorama. Pemilihan rektor diikuti oleh tiga calon dengan perolehan suara sebagai berikut, Prof. Dr. H. Amin Suma, SH MH MM memperoleh 11 suara, Prof. Dr. Dede Rosyada MA 43 suara dan Prof. Dr. Jamhari MA mendapatkan 38 suara dengan jumlah keseluruhan sebanyak 92 suara.
Sintia menambahkan, mahasiswa mendesak adanya uji publik untuk calon rektor agar orientasi pilrek tidak hanya kekuasaan semata melainkan mahasiswa ingin pula mengetahui cetak biru pembangunan UIN kedepan dari masing-masing calon.
"Kami menantang rektor terpilih untuk menandatangani kontrak politik yang diajukan mahasiswa, agar kinerja rektor bisa dikontrol," tegas Presiden BEMF Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
[dem]
BERITA TERKAIT: