Demikian disampaikan peneliti Institute for development of economic and finance (Indef), Eko Listiyanto, saat dihubungi, Rabu (17/9).
Menurutnya, pertumbuhan kelas menangah itu bisa menjadi salah satu pasar produk dalam negeri. Karena Eko sangat mendorong agar penjualan produk dalam negeri harus lebih dimaksimalkan di pasar domestik.
"Sayangnya, masih ada hambatan untuk memaksimalkan penjualan produk dalam negeri. Salah satunya adalah regulasi dan biaya logistik yang masih mahal," tegasnya.
Sementara itu, Digital Marketing dan Analis Lottemart, Panji Aribowo, mengatakan, dalam setahun produk yang dijual Lottemart sekitar ratusan ribu. “Hampir 80 persen produk domestik†katanya.
Penyerapan produk domestik oleh Lottemart merupakan komitmen perusahaan asing terhadap pengusaha domestik.
Panji menyatakan sekitar 20 persen produk non domestik dijual juga di Lottemart. Meski jenis produk sama dengan yang dari domestik, akan tetapi harga cukup mahal karena memang impor. “Sama produknya, namun harganya mahal,†terang Panji.
[zul]
BERITA TERKAIT: