â€Realitas politik saat ini, PKB dihadapkan pada pilihan sulit. Ini tidak mudah. Tapi DPP pasti meÂngolah itu berdasarkan pertimÂbangÂan obyektif,’’ kata bakal caÂpres dari PKB, Mahfud MD keÂpada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut bekas Ketua MahÂkaÂmah Konstitusi (MK) itu, opsi PKB ada empat.
Pertama, berÂkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Kedua, berkoalisi dengan Partai Golkar.
Ketiga, berkoalisi dengan ParÂtai Gerindra.
Keempat, PKB bisa mengambil opsi memÂpraÂkarsai membentuk poros baru.
â€Keputusannya ada di DPP PKB. Kita tunggu saja, opsi mana yang diambil,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Opsi mana yang paling ideal?Kalau menurut saya, PKB akan lebih bermartabat bila mengÂajuÂkan calon presiden. Tapi sekali lagi, keputusan soal itu ada di DPP PKB. Saya yakin, DPP seÂdang berÂpikir keras untuk meneÂtapÂkan pilihan itu. Nanti, keÂpuÂtusannya diÂÂambil dalam forum MuÂkernas (Musyawarah Kerja NaÂsional).
Kapan keputusan itu harus diambil?Saat ini, semua partai berlomba dengan waktu. Siapa berkoalisi deÂngan partai apa, akan mengÂkrisÂtal dalam satu minggu ke deÂpan. Saya yakin, PKB tidak akan keÂhilangan momentum dan tidak sia-siakan peluang emas yang ada.
PKB punya tiga bakal calon presiden, ini bakal menimÂbulÂkan pergolakan, bagaimana AnÂda menyikapi itu?Pasti ada perbedaan. Jadi, biarÂkan saja. Yang penting, PKB jaÂngÂÂan sampai kehilangan moÂmenÂtum. PKB harus mengambil posisi setinggi-tingginya, seÂhingÂga lebih mudah menentukan poÂsisi. Saya percaya, PKB bisa raÂsioÂnal.
Bagaimana jika Anda terÂbuang?Tidak apa-apa. Asalkan ada mekanismenya yang jelas. Dari awal saya selalu tekankan, siapa pun berhak menjadi capres atau cawapres dari PKB. Partai bisa meÂlakukan penilaian bersama tenÂtang siapa saja yang memÂpuÂnyai peluang paling terbuka unÂtuk diajukan.
Yang terpenting untuk saya, saat ini martabat PKB sudah kemÂbali. PKB tidak boleh dibeli orang yang ingin menjadi preÂsiden atau wapres. Kita tidak ingin PKB dirusak.
Sudah ada parpol lain menÂdeÂkati Anda?Sudah banyak sekali yang menÂdekati saya. Semua partai suÂdah melakukan komunikasi. Lalu saya arahkan untuk berÂhuÂbungÂan dengan DPP PKB. KaÂreÂna yang menentukan langkah partai selanjutnya di DPP.
Apa saja dibicarakan dalam komunikasi tersebut?Kami bicarakan kemungkinan koalisi. Ada yang menawarkan PKB yang memimpin koalisi. Ada juga yang mengajak PKB untuk bergabung dalam koalisi. Macam-macam bentuknya. Tapi haÂsilnya harus menunggu kepuÂtusÂan dari internal PKB.
Dalam berkoalisi, apa syarat yang akan diajukan PKB?Apa yang dikoalisikan serta koÂde etiknya harus jelas sejak awal. Jika ada perbedaan, bagaiÂmaÂna menyelesaikannya. Kalau membelot apa sanksi dan resiko politiknya. Semua harus disusun dari sekarang. Poin-poinnya haÂrus detail.
Dalam koalisi sebelumnya, saya menilai PKB sudah meÂmainÂkan peran dengan baik. SeÂbagai anggota koalisi, PKB tidak pernah melawan kebijakan peÂmeÂgang kekuasaan. Itu etiknya. SeÂkaÂrang peroalan itu harus diteÂgaskan di depan.
Kalau PKB berkoalisi deÂngan PDIP dan Partai Nasdem, apa bisa mengamankan kebiÂjakÂan pemerintah jika diperÂcaya rakyat?Menurut saya, koalisi mayoÂriÂtas sederhana juga cukup. Posisi itu cukup kuat, kalau mitra koaÂlisinya solid. Dengan koalisi di atas 1/3 kursi parlemen, peÂmeÂrinÂtah tidak bisa dijatuhkan. Sebab, syarat untuk menjatuhkan preÂsiÂden diperlukan syarat 2/3 suara parlemen.
O ya, perolehan PKB melejit dalam pileg lalu, apa tangÂgapÂan Anda?Alhamdulillah hasilnya bagus. Ini kerja semua pihak. Semua lini di PKB sangat kompak untuk menyatukan kembali tulang-tuÂlang yang berserakan akibat perÂpecahan yang pernah terjadi.
Saya hampir tidak pernah berÂhenti mendatangi masyarakat yang menjadi lumbung suara NU. Saya yakinkan kepada mereka bahÂwa rumah politik warga NU yang resmi dan harus dibangun adalah PKB.
Peran Anda besar dong?Tidak hanya peran dari saya. Tapi ada tokoh-tokoh yang berÂsama-sama menggerakkan PKB. Di antaranya, Ketua Umum PKB yang jeli memainkan peranan penÂtingnya sebagai pimpinan partai. Selain itu ada nama-nama besar seperti Said Aqil Siradj, Jusuf Kalla, Rhoma Irama dan Rusdi Kirana yang benar-benar beÂkerja keras.
Tapi tidak perlu diÂhitung secara kuantitatif tentang siapa yang paling berperan. PoÂkokÂnya suara PKB naik, kita saÂngat berÂsyukur. ***
BERITA TERKAIT: