Hatta Ajak Anak Muda Ciptakan Reformasi Jilid II Lewat Smart Nationalism

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 25 Maret 2014, 21:12 WIB
Hatta Ajak Anak Muda Ciptakan Reformasi Jilid II Lewat <i>Smart Nationalism</i>
hatta rajasa/net
rmol news logo Rapat Kerja Nasional VIII Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang berlangsung hari ini di Langgur, Maluku Tenggara, dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa.

Hatta mengaku bisa hadir di tengah jadwalnya yang padat lantaran perduli terhadap generasi muda. Ia pribadi mengapresasi setiap gerakan mahasiswa karena dari sana bisa melahirkan generasi muda yang berkualitas, cerdas secara spiritual dan intelektual.

"Anak muda jangan hanya mengandalkan kecerdasan spiritual dan intelektual saja tapi juga nasionalisme tinggi. Saya namakan smart nationalism," tegas Hatta saat membuaka acara Rakornas PMKRI di hotel Kimson, Langgur, Maluku Tenggara, Selasa (25/3).

Dengan mengandalkan smart nationalism, lanjut Hatta, generasi muda dituntut siap bersaing saat integrasi ekonomi global pada tahun 2015 dan seterusnya. Ia juga mengingatkan dampak seruan anti impor yang kerap disuarakan anak muda belakangan ini. Menurut dia, jika hal itu terus didengungkan maka negara lain bisa saja berbuat hal serupa, menutup kran ekspor dari Indonesia.

"Katakan, silakan jeruk cina masuk, saya tetap jeruk pontianak atau apel autralia masuk tapi saya tetap makan apel Malang. Itu smart nationlism yang harus ditumbuhkan terus," ujar Hatta.

Hatta optimis jika smart nationalism sudah tumbuh maka generasi muda akan selalu melakukan inovasi, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Hatta, hampir tidak ada negara yang kaya dalam hal sumber daya alam, maju karena saat ini hanya jual barang mentah.

"Negara maju karena ada sumber daya manusia yang unggul berbasis Iptek. Tidak ada lagi impor bahan mentah kita," lantang Hatta.

Fakta menunjukkan bahwa hanya delapan persen generasi muda Indonesia yang mengenyam bangku perkuliahan. Ia menekankan, angka ini di tahun 2020 ke depan harus bisa naik, minimal menjadi 20 persen. Salah satu cara dengan menciptakan tenaga ahli yang siap saing baik di domestik maupun global.

"Banyak capres yang beberkan visi misi, saya bilang silakan. Tapi, menurut saya ada hal yang paling penting yakni bangun sumber daya manusia unggul," terangnya.

Hatta pun mengajak generasi muda untuk ciptakan gelombang reformasi kedua. Dengan bekal letak geografis yang strategis, SDM dan SDA yang kaya raya, menurut Hatta, seharusnya kesejahteraan sudah merata di seluruh Indonesia.

"Bangun peradaban mulia dengan kawinkan smart nationalism dan multikulturalisme. Dengan itu gelombang reformasi kedua akan tercipta," kata Hatta menyerukan.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA