Arti pentingnya Hari Perempuan Internasional kembali diingatkan oleh Dr BRA Mooryati Soedibyo. Menurut bekas Wakil Ketua MPR ini, Hari Perempuan Internasional bukan sekadar perayaan atau suka cita belaka. Melainkan ada banyak nilai-nilai luhur dari perjuangan perempuan sejak seabad lalu yang dapat diaplikasikan nyata.
“Hari Perempuan Internasional ini sesungguhnya adalah kisah perempuan’mengacu pada catatan sejarah, suatu perjuangan berabad-abad lamanya untuk perempuan agar dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti juga kaum laki-laki,’’ papar Mooryati Soedibyo kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Jumat (7/3).
Sebagai pemerhati dan penggiat perempuan, bisa dijelaskan lagi sejarah Hari Perempuan Internasional?Adapun peringatan Hari Perempuan Internasional telah berlangsung sejak 1900-an, di masa ekspansi industri. Peringatan itu sendiri diawali dengan kegelisahan besar dan debat kritis di kalangan perempuan pada 1908. Mereka menganggap ada tekanan dan perlakuan tidak adil terhadap kaum hawa di masa itu. Hingga akhirnya, sekitar 15 ribu perempuan berjalan kaki di New York, AS. Mereka meminta pengurangan jam kerja, upah yang lebih layak, dan hak pilih dalam pemilu.
Tahun berikutnya, 1909, gerakan perempuan didukung oleh kalangan sosialis Amerika. Bersamaan dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, 28 Februari, mereka menetapkan pula tanggal itu sebagai hari perempuan. Hingga 1913, perempuan Amerika terus merayakan hari perempuan pada 28 Februari.
Sejak 2000, hari perempuan internasional menjadi hari libur resmi di Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, Kuba, Georgia, dan Guinea-Bissau. Negara lainnya, Eritrea, Kazakstan, Kirgistan, Laos, Moldova, Mongolia, Montenegro, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraine, Uzbekistan, Vietnam dan Zambia juga memberikan tanggal merah di Hari Perempuan Sedunia. Namun untuk Cina, Madagaskar, serta Nepal, hari libur hanya berlaku bagi perempuan.
Bagaimana ceritanya peringatan menjadi 8 Maret? Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Melibatkan 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, kelompok pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota Parlemen Finlandia.
Pada 1911, mengikuti keputusan konferensi, hari perempuan internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret.
Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri kampanye memperjuangkan hak perempuan bekerja, memiliki hak pilih, mengikuti pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. Namun, kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret, terjadi peristiwa “Segitiga Api†di New York yang merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja.
Tahun 1917, perempuan Rusia kembali menggelar aksi protes atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang melalui kampanye “
Bread and Rosesâ€. Protes itu terjadi pada Ahad, 23 Februari, menurut kalender Julian yang digunakan di Rusia, atau 8 Maret meurut tanggalan Gregorian.
Meski ditentang pemimpin politik negeri itu, mereka tak mundur dan terus memprotes hingga empat hari kemudian, Tsar runtuh. Akhirnya, pemerintah provinsi memberi hak pilih pada perempuan di sana. Sejak itulah, hari perempuan diperingati pada 8 Maret.
Menurut Anda, apakah ide dan nilai kesejarahan Hari Perempuan Internasional masih relevan dengan kondisi kekinian?Masih ada keterkaitan dengan jaringan, organisasi, menyusun kerja sama dan bergerak mewujudkan suara kebenaran, visi kita pada perempuan di dunia. Kaum perempuan harus bekerja sama dengan kaum pria, masalah kepentingan-kepentingan dan manfaat pengarasutamaan gender. Hanya dengan kerjasama lah perubahan bisa terjadi. Dan perubahan inilah yang kita inginkan, dengan melaksanakan filosofi “asah asih dan asuhâ€, agar laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama dengan cara saling membantu, saling menghormati bagi kepentingan pembangunan bangsa dan negara.
Secara global, kendala apa yang masih dihadapi perempuan? Kesulitan dalam mengakses layanan pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar hidup lain antara lain sandang, pangan, papan. Marak pula pelecehan yang berdampak terhadap kekerasan fisik dan emosional seperti KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).
Masih rendahnya perwakilan perempuan di posisi yang berpengaruh dalam dunia politik, ekonomi dan dunia, masih mendominasi angka kaum miskin. Pendidikan, kesempatan, ketenagakerjaan dan gaji, kekerasan dan sebagainya yang bersifat universal belum selesai sesuai yang diharapkan.
Apa solusi Anda?Perempuan di berbagai negara harus membangun kepercayaan diri, membekali dirinya dengan keterampilan, pengetahuan yang kapabel dan representatif, yang mampu berkompetisi di berbagai bidang yang dikuasai perempuan.
Perlu diingat, pemerintah di seluruh dunia telah berkomitmen untuk meningkatkan gender mainstreaming melalui pelaksanaan Beijing Platform for action dan
Convention for the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women (CEDAW).
Prioritas utama yang membutuhkan perhatian dunia secepatnya adalah kesempatan bagi perempuan untuk menduduki posisi yang baik, berpengaruh sebagai penentu keputusan yang sesuai, serta akses terhadap sumber daya masalah perempuan yang masih terus berlanjut.
Keunggulan perempuan versi Anda? Banyak sekali, dalam bekerja maupun mengelola keuangan. Saya sebut 7 T yaitu Toto (rapi), Titi (teliti, cermat), Titis (tepat), Tatas (efektif), Teliti (hati-hati), Tatag (kukuh, teguh, konsisten), Tanggap (peka, represif).
Pada prakteknya, Anda mendukung kesetaraan gender?Peran kaum perempuan bersama laki- laki harus dapat berjalan sesuai dengan prinsip equal partnership. Dengan prinsip itu, perempuan dan laki-laki sama-sama berperan membangun dan mensejahterakan bangsa serta menjalin hubungan yang erat dengan berbagai bangsa di dunia. Perempuan Indonesia masa kini memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Hal ini sudah tertuang dalam UUD 1945.
Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan fungsi perempuan yang seimbang dengan laki-laki telah mendorong kebangkitan dan perjuangan perempuan untuk maju dan lepas dari berbagai hambatan.
Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian perempuan Indonesia masa kini telah berani berpartisipasi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kongres Perempuan 1928 pada 22 Desember 1928 adalah bentuk respons dari organisasi atau gerakan perempuan Indonesia yang pada saat itu telah tumbuh, untuk mendukung secara kongkrit semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Dari sekian banyak masalah terkait perempuan di negeri ini, menurut Anda, apa yang menjadi prioritas untuk diatasi?Masalah seperti kekerasan, trafficking, pornografi, infeksi menular seksual dan HIV/AIDS, narkoba, pembunuhan, serta kriminalitas. Hal itu turut diakibatkan runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga. Untuk itu ketahanan keluarga melalui penanaman nilai-nilai budi pekerti, moral, iman dan takwa menjadi salah satu pilar untuk menjawab dan mengatasi akar permasalahan timbulnya kejadian kejadian tersebut.
Peran keluarga dituntut untuk lebih diperkuat melalui penanaman nilai-nilai kekeluargaan sebagaimana telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dahulu. Kaum ibu harus untuk terus maju. Artinya mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas maupun potensi kapabilitas dirinya. Dengan demikian, kaum perempuan bersama laki-laki menjadi kekuatan yang handal dalam usahanya membangun bangsa.
Sudah sejauh mana sumbangsih PT Mustika Ratu Tbk terhadap perempuan?Mustika Ratu telah mampu menyerap 80 persen perempuan dan memperkerjakan jumlah tenaga kerja baik sebagai tenaga produksi, administrasi, maupun pimpinan, serta memberikan kesempatan yang setara baik kedudukan maupun pendapatannya sesuai peran, tugas dan kemampuannya. Adapun sistem berjalannya korporasi sudah melaksanakan alih kepemimpinan suksesi kepada Puteri Kuswisnuwardani, sebagai puteri kedua yang telah mengikuti praktek dan terjun kerja sekitar 20 tahun sebelum melakukan job training dan sambil interaksi terus – menerus dengan pendiri sebelum dialih jabatannya sebagai Presiden Direktur secara formal. Estafet membangun dan memperkuat daya saing korporasi dengan produk-produk herbal, organik sesuai bioteknologi terbaru.
Himbauan Anda terhadap perusahaan yang banyak memperkerjakan perempuan?
Perusahaan harus mencegah pelecehan terhadap tenaga kerja perempuan. Juga memperhatikan serius yang berhubungan dengan reproduksinya, cuti hamil, keguguran, melahirkan, tempat menyusui pada waktu kerja dan diberikan cuti melahirkan.
Pandangan Anda secara umum tentang tenaga kerja wanita Indonesia? Kesempatan kerja masih kurang. Akibatnya, banyak perempuan muda yang terdesak kebutuhan hidup, menjadi TKW dan rela meninggalkan suami, anak-anak dan orangtuanya. Meskipun mereka sudah diakui sebagai pahlawan devisa, tapi belum terlihat ada balasan negara dan solusi untuk memperoleh penghidupan di negara sendiri dan kembali hidup bersama keluarga.
Adapun unsur trilogi pembangunan yang tertera dalam program pemerintah adalah: pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Pentingnya peran sosial kemasyarakatan melalui pendidikan yang strategis, pelatihan-pelatihan, advokasi dan pembekalan kapasitas keterampilan hidup. Adanya wahana ini selayaknya masing-masing perempuan juga memanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi diri dan kemampuan produktivitas ekonomi sehingga mampu meningkatkan derajat kaum wanita. Sesuai mekanisme politik diperlukan agar tingkat kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan wanita Indonesia semakin membaik. ***
BERITA TERKAIT: