WAWANCARA

Oegroseno: Obsesi Saya, Satpam Bisa Jinakkan Bom Dan Deteksi DPO Seperti Polisi

Kamis, 06 Maret 2014, 09:36 WIB
Oegroseno: Obsesi Saya, Satpam Bisa Jinakkan Bom Dan Deteksi DPO Seperti Polisi
Oegroseno
rmol news logo ”Nggak kepikir terjun ke po­litik. Politik itu sulit ditebak. Bisa manis, bisa pahit. Harus ba­nyak belajar dulu,’’ kata Oeg­ro­seno usai serah terima jabatan di Ma­­bes Polri, Jakarta Selatan, ke­marin.

“Saya tetap berada di bidang yang saya kuasai, yakni dunia ke­amanan untuk memberikan rasa aman kepada seluruh ma­sya­ra­kat,” tambahnya.

Seperti diketahui, Kapolri Jen­deral Sutarman melantik Ko­mi­saris Jenderal (Komjen) Bad­ro­din Haiti sebagai Wakapolri meng­gantikan Komjen Oeg­ro­seno yang sudah memasuki ma­sa pensiun 24 Februari 2014.

Oegroseno selanjutnya bercita-cita ingin memajukan industri satuan pengamanan (satpam) di Indonesia. “Saya tetap di dunia ke­amanan yang telah mem­be­sar­kan nama saya,’’ ujarnya.’’

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa memilih mengurus Satpam?
Karena selama ini satpam be­lum dikelola dengan baik. Masih banyak kekurangannya di sana sini. Seperti masih adanya jasa-jasa pengamanan yang meng­gu­nakan ijazah palsu. Padahal, tugas dan tanggung jawab sat­pam juga besar karena harus menjaga keamanan.

Bagaimana cara untuk me­ma­jukan satpam?
Satpam di seluruh indonesia harus didata untuk sertifikasi dan uji kompetensi, sehingga bisa di­ajak bekerja sama dengan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Saya ber­harap, ke depan sat­pam tidak dipandang sebelah mata. Bahkan bisa duduk dan ber­diskusi di Ko­misi III DPR.

Apa perlu latihan khusus bagi pa­ra satpam?
Memang diperlukan untuk me­ningkatkan kualitasnya. Satpam juga harus dilatih layaknya pol­isi. Satpam harus bisa menjinak­kan bom, mendeteksi Daftar Pen­ca­rian Orang (DPO) sampai tugas mengamankan wilayah.

Sejak kapan muncul ide ter­sebut?
Sudah lama, ketika saya men­jabat sebagai Kapolda. Nanti­nya, tidak ada lagi satpam yang jaga par­kir, bikin kopi atau jadi tu­kang bikin mie. Mungkin saya di­ang­gap terlalu tinggi ya, tapi me­mang itu obsesi saya. Tapi saya yakin itu bisa tercapai.

Kabarnya Anda sudah me­mimpin sebuah perusahaan jasa keamanan?
Ya, saya sudah ditunjuk untuk memimpin Komite Sekuriti In­dustri Indonesia (KSII) yang di­bentuk, 12 Februari 2014 oleh 9 asosiasi pelaku industri ke­aman­an. Di antaranya, Asosiasi Seku­riti Industri Migas, Ikatan Se­cu­rity Guard Indonesia, Lem­baga Cegah Kejahatan Indone­sia, Aso­siasi Sekuriti Perho­telan dan Apar­temen Indonesia.

Kabarnya Anda mau ber­ga­bung dengan KPK, apa benar?
Saya belum kepikiran akan bergabung dengan KPK. Sebab, untuk masuk ke sana tidak asal masuk saja. Ada prosedur yang harus dilewati. Intinya, di mana pun kita berada, harus berbuat baik untuk negara dan bangsa. Negara dan bangsa butuh pe­mi­kiran-pemikiran kita.

Apa wejangan Anda kepada Wakapolri Badrodin Haiti?
Tetap menjaga keamanan dan melayani masyarakat. Terutama menjelang pemilu yang segera di­gelar. Saya berharap pemilu ber­jalan dengan lancar.    ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA