WAWANCARA

Dino Patti Djalal: Optimistis Elektabilitas Saya Bisa Naik Sampai 80 Persen

Kamis, 27 Februari 2014, 10:32 WIB
Dino Patti Djalal: Optimistis Elektabilitas Saya Bisa Naik Sampai 80 Persen
Dino Patti Djalal
RMOL. Bekas Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal optimistis mampu menaikkan popularitas dan elektabilitasnya dalam konvensi capres Partai Demokrat.

“Berdasarkan survei PDB, ting­kat popularitas saya sudah mencapai 42 persen.

Optimistis elektabilitas saya bisa naik sam­pai 80 persen hingga Mei nanti,” ujar Dino Patti Djalal kepada Rakyat Merdeka di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Ja­karta Pusat, Selasa (25/2) malam.

Untuk itu, lanjut peserta kon­vensi capres Partai Demokrat itu, dirinya yakin memenangi per­tarungan dalam penjaringan ca­pres dari partai berlambang bin­tang mercy tersebut.

“Saya selalu berusaha semak­si­mal mungkin. Saya percaya akan dapat respons yang baik dari publik. Buktinya, di survei PDB ting­kat popularitas saya sudah mencapai 42 persen,” tegasnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Tapi survei di lembaga lain, nama Anda  tidak terdengar, ini bagaimana?
Tidak apa-apa.  Saya mulai ru­tin tampil di media. Mudah-mu­da­han dengan begini akan naik terus.

Rendahnya hasil survei di lembaga lain, bukankah itu karena kurang publikasi?
Memang, saya sadar itu. Mau bagaimana lagi. Saya itu kan cap­res yang paling miskin. Keka­ya­an saya sekarang hanya Rp 1 mi­liar lebih. Tapi itu bukan ma­salah.

Saya sudah biasa mengala­mi persaingan dengan modal yang minim. Sebelum menjadi Du­ta Besar, saya itu jadi tukang cuci piring di sebuah resto.

Kompetisi capres kan berbe­da, butuh dana besar, bagai­mana Anda menyikapinya?
Saya akan menjalankan kam­pa­nye politik berbiaya rendah. Saya akan membuktikan, kalau saya mampu melakukan cara ini.

Contohnya apa?
Contohnya, saya ke Bandung dengan 10 relawan. Kami hanya habiskan Rp 17 juta.

Apa minimnya dana itu tidak menyulitkan Anda?
Sejauh ini tidak. Saya malah bisa terus meningkatkan sosiali­sasi. Misalnya, saya menyam­ba­ngi pesantren-pesantren, seperti ke Assalam, Tuban dan Tambak­beras Jombang.

Apa nggak masalah dengan perserta konvensi lainnya Ali Masy­kur Musa yang berasal dari NU?
Tidak masalah. Kita kan ber­kompetisi dalam berbagai seg­men. Ada kalangan NU dan pe­san­tren-pesantren.

Apa lagi kegiatan sosialisasi Anda?
1 Maret depan saya akan meng­adakan pertemuan forum re­for­mis muda. Acara itu rencana­nya di­adakan di Djakarta Thea­tre ini.

Siapa saja yang diundang?
Di antaranya Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama dan Wali­kota Bandung Ridwan Kamil.

Apa yang akan dibahas da­lam pertemuan itu?
Kami akan membahas berba­gai masalah yang ada di Indone­sia, dipandang dari sudut para pemimpin muda. Selama ini me­mang banyak yang mengklaim sebagai kaum reformis. Tapi ka­lau pemimpin-pemimpin muda kan tentu berbeda sudut pan­dangnya.

Seandainya semua kegiatan ini tidak bisa membuat Anda menang konvensi, bagaimana?
Tidak apa-apa. Apapun hasil­nya nanti, saya akan terus jalan. Saya akan berusaha berkontri­busi bagi negeri ini lewat jalan dan ka­pasitas saya. Intinya, saat ini saya fokus sampai bulan Mei. Saya lihat nanti kalkulasi poli­tik­nya seperti apa.   ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA