"Setelah pileg, akan timbul posisi yang jelas. Saya tidak perlu waktu lama (ambil keputusan). (Pilpres) 2004, akhir April (sudah) menyatakan sikap (maju di Pilpres)," ujar JK dalam perbincangan santai dengan wartawan yang ikut dalam rombongannya ke Kuala Lumpur Senin (17/2).
Karena itu pula, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini sampai sekarang belum memutuskan apakah bersedia menerima tantangan Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) untuk ikut dalam pemilihan presiden 2014 mendatang.
JK sudah membaca undangan KBPI yang disampaikan lewat informasi terbuka lewat sebuah iklan di media nasional pada Kamis (13/2) lalu. "Baru baca sebelumnya, baru dipertimbangkan," ungkapnya.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) berterima kasih kepada masyarakat yang mendorong agar dia kembali maju. Termasuk kepada PPP dan PKB, dua partai yang sudah memasukkan namanya sebagai bakal calon. Meski dia mengaku tetap menjalin komunikasi dengan semua partai, seperti Nasdem dan PDIP.
"Kalau orang berpikir logis mengarah ke kemampuan dan
track record, ya terima kasih. Saya selalu katakan, saya tidak bicara posisi. Tapi bagaimana negara ini kita perbaiki ke depan," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini semua bidang mendesak untuk diperbaiki. Mulai dari ekonomi, infrastruktur, pertanian, hukum, keamanan, hingga persoalan sosial-kemasyarakatan.
"Semua harus dilakukan semua. Semuanya mendesak. Karena ini saling mempengaruhi. Tidak bisa disebut ini prioritas, itu tidak. Semua mendesak. Kalau pendidikan jelek gimana teknologi. Kalau infrastruktur jelak, mempengaruhi ekonomi," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: