“Perkembangan isu kasus SSK Migas menjadi ngeri-ngeri sedap. Saya dibilang akan jadi tersangka. Padahal Jubir KPK sudah bilang, penggeledahan itu hanya untuk mencari jejak WK (bekas Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karyo-red). Tidak ada sangkut pautnya dengan yang punya rumah,†ujar Sutan Bhatoegana kepada
Rakyat Merdeka di Jakarta, Senin (20/1).
Seperti diketahui, Sutan Bhatoegana disebut-sebut menerima 200 ribu dolar AS hasil dari kongkalikong proyek tender minyak dan gas di SKK Migas. Kemudian Kamis (16/1), penyidik KPK menggeledah ruang kerjanya di DPR dan rumahnya di Bogor.
Akibat penggeledahan ini, muncul rumor bahwa politisi Partai Demokrat itu bakal ditetapkan jadi salah satu tersangka suap dalam kasus SKK Migas.
Sutan Bhatoegana selanjutnya mengatakan, sejauh ini dirinya hanya diperiksa sebagai saksi. Tapi jika terbukti menerima suap dalam kasus dugaan Korupsi SKK Migas, dia siap bertanggung jawab.
“Tidak ada masalah jika harus mundur sesuai pakta integritas. Kalau salah, siap bertanggung jawab,†tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya:Anda kan belum diperiksa terkait kasus WK, kenapa rumah Anda digeledah KPK?Sebenernya sih saya juga bingung, kok tiba-tiba langsung digeledah. Pengamat pun banyak yang menilai KPK ngaco karena biasanya penggeledahan itu dilakukan terhadap tersangka. Tapi karena ini untuk membantu penegakan hukum, ya saya persilakan saja.
Sebelum melakukan penggeledahan, KPK menjelaskan nggak?Tidak. Saya pun nggak tahu KPK mau datang. Makanya saya pergi. Saya tahunya pas lagi di jalan, staf ngabarin. Kalau tahu KPK akan datang, saya pasti menemui mereka.
Anda protes ke KPK?Tidak. Penggeledahan itu kan memang sudah menjadi kewenangan mereka. Kalau memang diperlukan, KPK berhak melakukan penggeledahan kepada siapa saja.
Pokoknya selama tujuannya baik dan cara yang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, saya siap membantu. Toh setelahnya itu, pihak KPK sudah menjelaskan hal itu.
Dalam penggeledahan, apa saja yang diambil penyidik KPK?Kalau di DPR itu, dokumen-dokumen rapat Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM. Kemudian handphone staf dikloning semua.
Sedangkan yang di rumah, KPK meng-copy surat-surat kendaraan saya. Katanya diduga ada jejak WK.
Kabarnya banyak handphone Anda yang disita, termasuk komputer, apa benar?Handphone itu bukan punya saya, tapi semua punya staf.
Handphone saya hanya tiga buah. Itu juga untuk antisipasi kalau yang satu tidak ada sinyal, kan ada yang lain.
Sementara untuk komputer dan laptop, kata KPK mau mencari jejak WK. Kemungkinan tertinggal di situ katanya. Saya juga nggak ngerti.
Anda sudah mendapatkan panggilan untuk memberikan keterangan terkait hasil penggeledahan?Sejauh ini belum. Coba saja tanya ke KPK, ada niat panggil Sutan nggak.
Anda tidak khawatir kalau tiba-tiba dijadikan tersangka?Tidak. Saya anggap masalah ini sebagai cobaan dari Allah SWT. Kalau bisa bersabar dan lulus, artinya kan derajat saya naik. ***
BERITA TERKAIT: