WAWANCARA

Basuki Tjahaja Purnama: Dibanding Tahun Lalu, Banyak Lokasi Yang Tidak Kena Banjir

Rabu, 15 Januari 2014, 09:27 WIB
Basuki Tjahaja Purnama: Dibanding Tahun Lalu, Banyak Lokasi Yang Tidak Kena Banjir
Basuki Tjahaja Purnama
rmol news logo Banjir yang terjadi sejak Minggu (12/1) di DKI Jakarta masih tergolong kecil dibandingkan tahun lalu.

“Kalau mau ngomong jujur, dibanding tahun lalu, banyak lokasi yang tak kena banjir. Artinya, banjir kali ini dibandingkan Januari 2013 jauh lebih kecil kok,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kepada Rakyat Merdeka, Senin (13/1).

Ahok, panggilan Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan, program normalisasi sungai di DKI Jakarta akan terus dilakukan untuk mengurangi banjir.

“Kami yakin kalau itu selesai, maka banjir bisa diatasi,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

BMKG memperkirakan sekarang belum puncak hujan, tanggapan Anda?
Saya tahu. Walaupun belum puncak hujan, sistem yang sudah Pemprov DKI Jakarta bangun efektif kok. Buktinya seperti Cilincing dan daerah Utara tidak kena banjir.

Media sorotnya yang banjirnya saja. Padahal tahun lalu hujan sedikit Sudirman-Thamrin langsung banjir, ditambah jebolnya tanggul waktu itu. Tapi sekarang tidak terjadi.

Di lokasi mana lagi yang kali tidak banjir?
Di Pluit, tahun lalu banjir, sekarang tidak kan. Itu gara-gara dibangun sistem pompa air. Kemudian waduknya sudah kita normalisasikan dan digali. Waduk itu sudah bisa menampung air, sehingga banjir bisa dihindari.

Tapi kan daerah barat dan timur Jakarta kena?
Nah itu kan karena masalah kali Pesanggrahan. Kami belum beres melakukan normalisasi sungainya. Sedangkan daerah barat dan Depok kena juga karena tanggul kali Laya jebol. Makanya ada daerah di Cibubur yang kena banjir. Padahal, dari dulu  daerah ini  tidak kena banjir.

BMKG mengatakan, puncak musim penghujan sampai Februari, ini bagaimana?
Betul, saya sudah dapatkan informasi itu. Kemarin (Minggu, 12/1) curah hujan juga sudah mulai tinggi kok.

Apa antisipasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta?

Kami akan jaga pompa-pompa yang ada. Selama pompa-pompa kita beres dan waduk sudah kita dalamkan, banjir bisa dihindari. Sebab, waduk itu bisa menampung air dengan jumlah besar.

Kalau Kampung Pulo kan  pernah saya bilang, itu pasti banjir. Makanya sodetan ke Banjir kanal Timur (BKT) dan sodetan Katulampa ke Cisadane harus beres. Tapi masalahnya, siapa yang mengerjakan.

Kenapa tidak DKI Jakarta saja yang kerjakan?
Kita kan tidak bisa ke wilayah orang. Kita hibahkan pekerjan itu ke provinsi daerah barat untuk mengerjakan itu. Kalau itu bisa selesai, lama kelamaan banjir akan berkurang. Selain itu pompa-pompa air kita siagakan dan siapkan dengan baik, saya yakin Grogol dan Daan Mogot tidak banjir.

Kapan bisa tuntas?
Kita akan kerja dua tahun ini.  Kalau tender proyeknya sekarang, bisa selesai tahun 2016. Sedangkan kalau Kapuk Kamal jika waduknya selesai, itu juga pasti beres.
 
Kami sudah di perjalanan untuk memperbaiki itu semua. Tentu beberapa hal yang sudah kami lakukan, nyatanya sudah ada hasil atau pengurangan dari dampak banjir ini. Lagi pula ini kan tidak semata-mata tugas pemprov DKI Jakarta.

Maksudnya?
Banyak sungai yang mengalir ke Jakarta harusnya jadi tanggung jawab pemerintah pusat. Tapi saya yakin ke depan akan jauh lebih baik lagi.

Program apa saja yang dilakukan Pemprov DKI untuk minimalisir banjir?
Pertama, kami akan terus lakukan normalisasi sungai agar alirannya lancar menuju laut. Kedua, membuat pemampungan air seperti waduk. Ketiga, membuat rumah susun sebanyak mungkin.

Kenapa rumah susun, apa relevansinya?
Ada dong. Sebab, banyak masyarakat yang masih tinggal di bantaran sungai yang akan pemprov normalisasi itu.

Masyarakat yang tinggal di bantaran kali menghalangi normalisasi sungai. Makanya mereka harus dipaksa untuk pindah.

Apa tidak akan menimbulkan masalah kalau ada pemaksaan?
Lho ini kan buat kebaikan kita bersama, maka harus tegas dan paksa mereka untuk pindah ke rumah susun agar normalisasi sungai bisa sukses dan banjir bisa diminimalisir.

Pokoknya tidak ada jalan lain mereka harus kita paksa.

Apa ada cara lainnya untuk mengatasi banjir tahun ini?
Ada. Kami mau pindahkan hujan ke laut segera. Pak Sekda sudah buat nota kepada Pak Gubernur.

Bagaimana dengan penanganan pengungsi banjir?
Kalau pengungsi sudah sesuai prosedur. Pokoknya, pastikan ada makanan, selimut dan lainnya. Anehnya ada beberapa daerah yang baru tergenang sedikit protes. Seharusnya kalau tergenang sedikit datang saja ke dapur umum untuk dapatkan makanan.

Kenapa tidak diantarkan saja ke rumahnya?
Lho yang diantarkan itu kan kita lihat faktor keamanan, seperti tergenang satu rumah. Kalau tergenang semata kaki kan masih bisa beraktivitas dan datang ke dapur umum. Kalau satu rumah terendam kan itu yang kita pikirkan. Sebab, dikhawatirkan tersengat listrik.

Mungkin mereka khawatir rumahnya kemalingan?

Masalah keamanan kan juga sudah ada bantuan kepolisian untuk pengamanan.

Ada usulan pemerintahan dipindahkan ke daerah lain, bagaimana menurut Anda?

Itu kan dari zaman dulu, itu keputusan presiden dan DPR. Saya sih senang-senang saja dipindahkan ke daerah, ke Blitung juga boleh, he-he-he. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA