Perkawinan Rusdi Kirana-PKB Didasari Prinsip Pragmatisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 13 Januari 2014, 16:03 WIB
Perkawinan Rusdi Kirana-PKB Didasari Prinsip Pragmatisme
muhaimin iskandar-rusdi kirana/net
rmol news logo Tidak ada yang mengejutkan atas keputusan Bos Lion Air Rusdi Kirana bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa. Kedua pihak bersepakat bergabung semata karena kepentingan pragmatis.

Demikian disampaikan pengamat politik Boni Hargens kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 13/1).

"Wajar itu. PKB butuh dana. Politik ini sudah dilanda pragmatisme. Uang memang sumber daya politik yang penting. Itu tidak bisa dipungkiri," jelasnya.

Dalam amatannya, saat ini ideologi belum menjadi orientasi partai-partai politik. Meski menurutnya, ada partai bagus secara ideologis, seperti Gerindra, Nasdem, dan PKS. "Tapi umumnya, parpol pragmatis ketika bicara dukungan dalam Pemilu," jelas dosen Universitas Indonesia ini.

Tak hanya PKB, Rusdi Kirana juga punya kepentingan. Yaitu, untuk mengamankan jaringan bisnisnya. "Saya kira, Rusdi hanya ingin punya power. Bagi pengusaha, itu ada nilai plus. Setidaknya menjamin keamanan bisnis dengan mengambil bagian dalam jaringan politik," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA