Kondisi itu menurunkan kesejahteraan rakyat. Daya beli masyarakat menurun dan angka pengangguran melonjak.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2013 Agustus, angka pengangguran terbuka sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 6,14 persen atau 7,24 juta orang.
Sementara tahun depan, bukan tahun yang mudah memulihkan perekonomian. Banyak ekonom menilai perekonomian Indonesia 2014 akan menghadapi tantangan berat. Yakni imbas masih belum pulihnya perekonomian global dan bayang-bayang pengaruh negatif penyelenggaraan pemilu tahun depan.
Menteri Koodinator Kesejateraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan jurus-jurus untuk menanggulangi masalah kesejahteraan rakyat. Apa saja program yang disiapkan pemerintah? Mungkinkah program dapat berjalan maksimal di tengah banyak pejabat negara sibuk kampanye? Berikut ini wawancara
Rakyat Merdeka, dengan Agung Laksono usai menghadiri acara Konsolidasi dan Pembekalan Caleg DPRD kabupaten/kota, Provinsi dan DPR-RI Partai Golkar Se- Jawa Tengah dari unsur Kosgoro di Semarang, Sabtu (28/12).
Kesejahteraan rakyat mengalami penurunan akibat menurunya pertumbuhan ekonomi. Apa yang dilakukan pemerintah untuk menanggulanginya? Kami tentu tidak tinggal diam dengan kondisi itu.Pemerintah akan menambahkan anggaran untuk program-program yang telah ada, untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan. Kami optimis masalah itu bisa teratasi.
Apakah selama ini program penanggulangan penangguran efektif?Kami berpandangan menambah lapangan pekerjaan itu cara yang paling efektif mengatasi kemiskinan. Namun masalahnya, untuk membuka lapangan pekerjaan yang luas itu butuh waktu sehingga harus dibarengi dengan program lain.
Oleh karena itu, kami juga menyiapkan cara instan untuk mengurangi kemiskinan dengan cara menambah dan memperluas jangkauan program hibah serta perlindungan sosial semacam savety net social (jaring pengaman sosial).
Dalam APBNP 2014 nanti tentu bisa dilakukan. Penambahan itu salah satunya bisa melalui peningkatan PNPM (Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan).
Kenapa Anda memilih anggaran PNPM yang ditingkatkan?Karena anggaran PNPM turun dari Rp 13 triliun menjadi Rp 11 triliun. Kalau bisa nanti dinaikkan lagi menjadi Rp 15 triliun. Kami percaya program itu tahun depan akan lebih baik.
Apa program itu memadai untuk mengatasi imbas perlambatan ekonomi?Program itu hanya salah satu bagian program pemerintah. Kami memiliki banyak program kesejahteraan rakyat. Misalnya, awal Januari 2014 akan dijalankan BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) kesehatan. Ada Rp 20 triliun yang diberikan ke rumah sakit untuk mengcover kesehatan masyarakat seluruh Indonesia.
Program ini tentu akan membantu masyarakat menengah ke bawah mengurangi pengeluaran. Selain itu, dengan BPJS masyarakat tentu akan lebih tenang bekerja, karena ada jaminan pemeliharaan kesehatan. Karena itu saya konsen mendukung penerapan BPJS.
Selain itu, pemerintah sekarang sedang berupaya meningkatkan pendapatan. Misalnya akan melakukan hilirisasi bahan tambang. Saya berharap program itu dapat berjalan, karena hilirisasi akan membuka banyak lapangan pekerjaan.
Tahun 2014 akan digelar pemilu, banyak ekonom pesimis melihat prospek perekonomian...Saya yakin program pemerintah tetap berjalan karena banyak menteri yang tidak mencalonkan diri menjadi caleg, termasuk saya. Sehingga nanti mereka bisa konsen melaksanakan tugas-tugasnya.
Perlu diketahui, kami sudah bertekad akan terus bekerja secara konsisten sampai masa jabatan kami selesai. Menjalankan tugas sebagai menteri ini tugas penting dan mulia maka saya harus jalankan sampai selesai.
Bagaimana kalau diminta partai melakukan kampanye di pemilu?Saya prioritaskan menjalankan tugas saya sebagai menteri.
Program sosial pemerintah rawan menjadi alat kampanye partai. Bagaimana penilaian Anda?Menggunakan dana bansos untuk kepentingan partai, itu tindakan tidak bermoral.
Kalau tujuannya untuk rakyat silakan saja misalnya memberikan sembako dan pembangunan infrastruktur. Tapi tujuannya untuk rakyat bukan dalam rangka penggalangan suara.
Terkait dengan posisi Anda sebagai elite Golkar. Bagaimana Anda melihat hasil sejumlah lembaga survei yang menyebutkan eletabilitas Aburizal Bakrie rendah?Kami memang sempat bicarakan berbagai persoalan partai di internal DPP dan di Kosgoro sendiri. Tapi sikap saya tegas, saya katakan Kosgoro dan Golkar harus menangkan partai Golkar di Pileg 2014. nanti bila memenangkan pemilu di atas 20 persen, tentu akan lebih mudah mengusung ARB sebagai capres. Target itu bukan tidak mungkin karena DPP Golkar mencanangkan perolehan suarat mencapai 30 persen. ***
BERITA TERKAIT: