Permintaan tiket dari masyarakat diprediksi akan terus berdatangan karena setiap tahun menunjukkan trend peningkatan pemesanan menjelang Tahun Baru.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengaku sudah memprediksi lonjakan penumpang.
“Kami sudah memprediksi jumlah penumpang meningkat dibandingkan tahun lalu. Makanya kami melakukan berbagai persiapan dari jauh-jauh hari,†kata Jonan.
Apa antisipasi dan persiapan yang dilakukan KAI untuk melayani lonjakan penumpang?
Berikut ini kutipan wawancara
Rakyat Merdeka dengan Ignasius Jonan di Jakarta, Senin (23/12).
Berapa prediksi KAI jumlah peningkatan penumpang pada musim liburan Natal dan Tahun Baru?Kami memperkirakan jumlah penumpang pada tahun ini sebanyak 3,2 juta orang, dari berbagai daerah dan tujuan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 3 persen dari total penumpang pada periode yang sama tahun lalu.
Daerah mana yang paling banyak menjadi tujuan penumpang kereta?Banyak ke arah Timur seperti dari Jakarta ke Solo, Surabaya, Cirebon dan Bandung.
Tetapi perbedaannya tidak signifikan, tujuan ke arah barat juga cukup banyak. Ini terjadi karena Liburan Natal dan Tahun Baru dengan Liburan Idul Fitri memiliki karakter yang berbeda. Kalau pada liburan Idul Fitri perbedaannya besar, penumpang dengan tujuan ke timur jauh lebih banyak dibandingkan ke arah barat.
Kapan akan terjadi puncak kepadatan penumpang pada liburan Natal dan Tahun Baru?Pada liburan akhir tahun seperti Natal dan Tahun Baru tidak ada puncak kepadatan. Kondisi di stasiun tidak akan padat sekali, tapi juga tidak sepi sekali.
Apa yang dilakukan KAI di dalam mengantisipasi lonjakan penumpang?Kami telah menyiapkan lebih dari 10 ribu tempat duduk, khusus untuk menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru.
Jumlah itu meningkat 2.000 tempat duduk bila dibandingkan hari-hari biasa. Kita juga mempersiapkan 12 rangkaian gerbong tambahan untuk mengantisipasi bertambahnya penumpang.
Selain penambahan kapasitas, peningkatan pelayanan apa yang Anda lakukan?Kami menambah personil keamanan. Ini kami lakukan untuk memastikan kenyamanan penumpang tetap berjalan. Penambahan petugas itu antara lain di dalam kereta, stasiun, dan pemeriksa jalan.
Untuk petugas periksa jalan yang biasanya terbagi atas tiga shift dalam sehari, ditambah menjadi empat shift demi memastikan keamanan perjalanan kereta. Kemudian, di setiap rangkaian gerbong kereta api yang diberangkatkan dikawal masing-masing seorang polisi khusus dan anggota Brimob.
Bagaimana dengan keamanan di peron stasiun?Itu sudah lebih ketat. Dengan aturan yang baru diberlakukan, tidak semua orang bebas keluar masuk area peron. Hanya penumpang yang diperbolehkan memasuki area ini.
Kemudian, yang diperbolehkan masuk ke kereta pun hanya penumpang yang tiketnya sesuai dengan identitas yang dimiliki. Oleh karena itu, jika pembelian tiket melalui calo, otomatis identitasnya tidak akan sesuai.
Artinya calo tiket sudah tidak ada ya?Semoga saja sudah tidak ada. Apalagi, sekarang waktu pengurusan pengambilan tiket yang tidak jadi digunakan konsumen kami perlambat waktunya menjadi 30 hari. Hal ini semakin mempersulit calo.
Oh ya, selama ini banyak penumpang berharap jam operasi Kereta Rangkaian Listrik (KRL) menjelang pergantian akhir tahun ditambah. Apakah usulan itu sudah disikapi KAI?Kami sudah mendengar itu. Kami berencana beroperasi sampai pagi untuk melayani kebutuhan masyarakat pada penutupan tahun. Pada 31 Desember malam akan kita layani sampai 1 Januari 2014, pukul 04.00 WIB.
Ada tiga jurusan kereta yang akan disiagakan. Untuk jalur lintasan yang akan digunakan, yaitu tiga jurusan, meliputi lintas Bogor-Jatinegara, Bogor-Jakarta Kota, serta Jakarta-Bekasi. ***
BERITA TERKAIT: