Ada yang menilai, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa dipanggil Ahok itu dipersiapkan menjadi Gubernur DKI Jakarta bila Jokowi menjadi presiden.
Ada juga yang menilai, Ahok melakukan pendekatan ke PDI Perjuangan bila nanti dipecat dari Partai Gerindra.
Menanggapi hal itu, politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait mengatakan, tidak ada manuver apa-apa dalam makan bersama itu.
"Ah, itu kan jamuan makan biasa saja. Nggak ada spekulasi apa-apa," kata Sabam Sirait kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:Jokowi akan di-capres-kan, makanya Ahok diundang makan, apa benar?Sinyalemen itu kan hanya dugaan yang tidak berdasar. Itu kan hanya makan bareng dengan Bu Mega. Saya rasa biasa saja kok. Jangan dibikin ada spekulasi yang tidak masuk akal.
Kenapa Anda bilang begitu?Berdasarkan undang-undang, Ahok itu otomatis jadi gubernur bila Jokowi jadi apa begitu. Misalnya jadi duta besar atau apa.
Nggak usah pakai pemilihan kalau Jokowi jadi apa misalnya. Entah jadi duta besar atau apa. Ahok otomatis jadi gubernur.
Dalam undang-undang Pemerintahan Daerah menyebutkan begitu. Kalau gubernurnya dapat tugas lain, maka wakilnya menjadi gubernur, tidak ada proses pemilihan lagi.
Tugas lain itu jadi presiden ya? Tidak tahu, kan saya bilang kalau dapat tugas, ya Ahok menggantikan sebagai gubernur.
Posisi wakil gubernur, bagaimana? Tidak harus ada wakil gubernur. Kalau DPRD menyatakan tidak diperlukan kan nggak apa. Dalam undang-undang disebutkan, bisa ada wakil gubernur tapi tidak harus.
Apa sudah positif Jokowi jadi capres?Bu Mega kan juga sudah bilang kalau PDI Perjuangan akan tentukan sendiri capres setelah pemilu legislatif.
Ada yang bilang PDI Perjuangan akan umumkan capresnya Januari 2014?Saya semula maunya begitu, diumumkan Januari 2014. Tapi Ketua Umumnya kan Bu Mega yang dipercayakan kongres untuk menentukan capres. Bukan anggota DPP atau lainnya. Bukan saya juga walau saya pendiri PDI.
Apa alasan Anda usulkan capres PDI Perjuangan diumumkan Januari 2014?Biar ada waktu persiapan yang panjang. Tapi pertimbangan bu Mega lebih baik.
Pertimbangan Mega apa?Tentu ada pertimbangan yang matang agar diumumkan setelah pileg. Itu benar juga.
Kenapa?Kalau kami munculkan capres sekarang, bisa nanti dikerubutin kekuatan politik lain. Berusaha hancurkan capres itu. Makanya pendapat bu Mega itu benar. ***
BERITA TERKAIT: