Namun, hasil Pemira ini sangat bergantung pada perolehan suara PKS dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014.
"Ini sangat terkait juga dengan hasil pileg. Kalau masuk tiga besar, PKS akan mengajukan calon presiden. Kalau di bawah (tiga besar), saya kira rasional saja, PKS menerima berkoalisi dengan mengajukan calon wakil presiden," jelas Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Hidayat Nur Wahid, saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 1/12).
Lebih jauh, mantan Ketua MPR ini menjelaskan, soal siapa yang akhirnya didukung PKS sebagai capres atau cawapres, hal itu juga tergantung hasil rapat Majelis Syuro Partai Dakwah tersebut.
"Siapa yang akan dicapreskan, kapan diumumkan dan apa langkah-langkah memenangkan capres yang diusung PKS, bagaimana mendekati parliamentary threshold, kalau mau berkoalisi dengan siapa, itu akan diputuskan dalam rapat Majelis Syuro," tandas Hidayat.
"Pemira ini diharapkan menaikkan elektabilitas PKS," sambung Hidayat.
Dalam Pemira kemarin, ada 22 tokoh PKS yang dicalonkan. Mereka adalah Abdul Ghani Kasuba, Ahmad Heryawan, Anis Matta, Anton Apriyantono, Fahri Hamzah, Gatot Pujo Nugroho, Hidayat Nur Wahid, Mahfudz Abdurrahman, Mahfudz Siddik, Mustafa Kamal, Nasir Djamil, dan Nur Mahmudi Ismail. Lalu ada Prayitno, Salim Segaf Al Jufri, Sohibul Iman, Suharna Surapranata, Suswono, Taufik Ridlo, Tifatul Sembiring, Yusuf Asyhari, dan Untung Wahono.
Jurubicara PKS Mardani Ali Sera menjelaskan, pemenang Pemira ini bukan satu orang. Panitia nanti akan mengambil lima kandidat. Karena, dalam pemilihan, setiap pemilik suara harus memilih lima calon yang dijagokan, bukan satu seperti pemilihan biasa. Kelima nama ini kemudian diserahkan ke Majelis Syoru untuk dipilih satu orang yang bakal diusung. “Yang menetapkan siapa yang menjadi capres adalah Majelis Syuro,†tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: