Berbeda dengan Konvensi Demokrat, PKS Tidak Jor-joran Mempublikasikan Pemira

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 01 Desember 2013, 08:53 WIB
Berbeda dengan Konvensi Demokrat, PKS Tidak Jor-joran Mempublikasikan Pemira
rmol news logo Pelaksaan Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbeda dengan konvensi penjaringan calon presiden Partai Demokrat. PKS tidak seperti Demokrat, yang melakukan publikasi besar-besaran termasuk mengundang pers untuk meliput.

"Memang (Pemira PKS) diumumkan. Tapi setelah itu berjalan secara alami saja. Itu kemudian tergantung minat rekan-rekan wartawan saja mau meliput atau tidak. Bagi kami tidak ada masalah," jelas Ketua Fraksi DPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 1/12).

Tapi yang jelas, sambung Hidayat, pelaksanaan Pemira ini cukup ramai di internal PKS. Kader PKS yang punya hak pilih, yaitu yang punya kartu tanda anggota, antusias menyalurkan aspirasinya.

"Prosentase pemilih di atas 90 persen. Artinya kalau dari sisi internal sangat antusias, disambut sangat positif. Ini sebuah cara pemiihan, yang tidak menghadirkan konflik, tapi memberikan alternatif, aspirasi mereka ditampung," ungkap mantan Presiden PKS ini.

Sebelumnya, Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia Prof. Budiatna menilai tidak ada sesuatu yang seru dalam pelaksanaan Pemira PKS ini. Dari pengamatannya, Pemira ini sangat sepi. "Sepi, nggak ada gaungnya. Jangankan masyarakat umum, kader PKS juga nggak mau ikut," ucap Prof. Budiatna.

Menurutnya, Pemira PKS ini dilaksanakan dengan meniru langkah Demokrat dalam menjaring calon presiden. Demokrat melakukannya dengan konvensi, sedang PKS menggelar Pemira. Namun, dalam pelaksanaannya, PKS memilih dengan sepi-sepi, tanpa publikasi yang kuat di media. Dari segi cara yang dilakukan, tidak heran jika Pemira ini sepi. "Konvensi Demokrat yang jor-joran aja masih sepi, apalagi ini yang tidak melakukan sosialisasi, makin sepi," cetusnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA