WAWANCARA

Ade Komarudin: ARB Capres Satu-satunya Tidak Ada Opsi Lainnya

Kamis, 21 November 2013, 10:24 WIB
Ade Komarudin: ARB Capres Satu-satunya Tidak Ada Opsi Lainnya
Ade Komarudin
rmol news logo Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), sebagai salah satu organisasi pendiri Partai Golkar menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pencapresan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di pilpres 2014. Bagi SOKSI, pencapresan Ical atau ARB, sapaan Aburizal Bakrie, sudah final dan telah melalui proses yang sangat demokratis. Pencapresan tersebut tidak bisa dibatalkan. SOKSI juga tercatat sebagai Ormas pendiri Golkar yang paling pertama secara
resmi menetapkan Ical sebagai capres.

Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin menerangkan, semua kader SOKSI telah digembleng untuk taat mekanisme organisasi. Jika suatu keputusan dalam organisasi sudah diambil dengan demokratis dan sesuai mekanisme, wajib hukumnya semua kader untuk patuh pada kebijakan itu, termasuk dalam pencapresan ARB.

“Seluruh kader SOKSI harus loyal dan solid bersatu padu mengamankan serta mensukseskan keputusan yang telah diambil. Dalam pencapresan ARB, seluruh kader SOKSI wajib mengamankannya,” jelas Ade di Jakarta, kemarin.

Seperti apa dukungan dan loyalitas SOKSI dalam pencapresan ARB? Berikut kutipan lengkap wawancara Rakyat Merdeka, dengan politisi asal Purwakarta yang di Golkar menjabat sebagai Ketua DPP dan Sekretaris Fraksi Golkar DPR ini.
 
Menjelang Rapimnas IV Golkar, ada suara-suara yang ingin mengevaluasi pencapresan ARB. Bagaimana dengan SOKSI?
Saya sudah meminta seluruh kader SOKSI di semua wilayah Indonesia untuk fokus memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014. Dalam menghadapi Rapimnas ini semua pihak di Partai Golkar agar konsentrasi kepada pemenangan pileg dan pilpres, karena itu yang utama. Tidak bisa kita membicarakan masalah lain.
 
Yakin Golkar bisa menang di pileg dan pilpres nanti?

Potensi Golkar menang dalam pileg sangat besar. Dalam survei-survei, suara Golkar selalu di atas. Dalam pilpres juga demikian, potensi menangnya sangat besar.

Syaratnya, semua kader harus solid. SOKSI bertekad, dalam pileg, Golkar harus juara. Dalam pilpres, Golkar juga harus juara. Kalau ini tercapai, tentu menjadi keberhasilan yang besar. Karena setelah era reformasi, Golkar belum pernah memenangkan pertarungan di pilpres.
 
Bagaimana langkah SOKSI dalam memenangkan ARB?
SOKSI adalah ormas yang pertama kali menetapkan ARB sebagai capres dari Golkar. Penetapan tersebut merupakan hasil Rapimnas I SOKSI pada 20 dan 21 Mei 2011 di Medan, Sumatera Utara. Pada saat itu, kami langsung melakukan deklarasi dengan dihadiri 10 ribu kader SOKSI.

Setelah deklarasi, Dewan Pimpinan Nasional SOKSI berkeliling ke berbagai pelosok tanah air untuk melakukan konsolidasi dan musda-musda, sekaligus melantik satgas pemenangan ARB.

Pada rakernas SOKSI Mei 2012 yang dihadari seluruh Depidar Soksi se-Indonesia, Sesepuh, Wanbin, Depinas dan kader sebanyak 8 ribu orang diputuskan membentuk satgas pemenangan ARB di seluruh Indonesia.

Pada rapim ke-2 SOKSI di Hotel Sahid, Jakarta pada Mei 2013, meminta laporan kepada daerah soal pembentukan satgas itu. Sekarang, satgas itu sudah ada di seluruh wilayah di Indonesia.
 
Bagaimana pendapat kader SOKSI terkait pencapresan ARB?

Sebagai organisasi mandiri, SOKSI memiliki mekanisme sendiri yang baku dalam menyampaikan pendapat. Para kader SOKSI di semua tingkatan secara pribadi boleh saja menyampaikan pendapatnya. Hal itu juga menunjukkan SOKSI merupakan organisasi yang sangat demokratis. Namun, hal itu tentu tidak bisa diklaim sebagai suara SOKSI.

SOKSI memiliki mekanisme sendiri yang diatur dalam AD/ART untuk menyatakan sesuatu. Yang jelas, setiap keputusan penting yang menyangkut soal kebangsaan, misalnya soal penentuan capres, SOKSI tentu tidak akan sembarangan. Untuk hal yang sangat strategis bagi kelangsungan bangsa dan negara, keputusan SOKSI diambil melalui mekanisme yang sudah ditetapkan.
 
Semua kader SOKSI solid mendukung ARB?

Sebagai sebuah organisasi, apabila sudah menentukan dan mengambil keputusan, maka seluruh kader harus loyal dan solid bersatu padu mengamankan serta mensukseskan keputusan yang telah diambil. Begitu pula soal penetapan capres ARB, seluruh kader SOKSI wajib hukumnya untuk mengamankannya.
 
Sekarang ini mencuat beberapa tokoh menjadi calon ketum Golkar, bagaiaman sikap SOKSI?
Bagi SOKSI, sekarang kita harus fokus memenangkan pileg dan pilpres. Kalau nanti ARB yang kader terbaik Golkar dan juga kader terbaik bangsa terpilih sebagai presiden RI, maka rugi besar jika Golkar melepaskannya dari kursi ketua umum Golkar. Maka, pada saat itu, saat ARB jadi Presiden, tentunya kita justru harus secara aklamasi menetapkan ARB kembali sebagai ketua umum Golkar. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA