Saat melakukan "blusukan" ke tenda-tenda jamaah haji di Mina, Marzuki mampir di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mina, Selasa malam (15/10) waktu Arab Saudi atau subuh waktu Jakarta. Marzuki yang memimpin tim pengawasan haji DPR menemukan keterbatasan jenis obat untuk melayani jamaah haji Indonesia.
Menurutnya, haji sebagai event internasional seharusnya dilayani secara internasional pula, bukan dengan obat-obatan lokal.
"Bagaimana bisa di tingkat internasional begini, obat-obatan yang disediakan sangat terbatas dan lokalan. Harusnya Kemenkes sudah punya pemetaan jenis dan ragam penyakit serta obat apa saja yang diperlukan," ucap Marzuki dengan nada tinggi kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Tjandra Yoga Aditama.
Kemenkes, lanjut Marzuki, harus mengikuti kepemimpinan Anggito Abimanyu dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Pak Anggito itu jujur dan tulus menyampaikan apa adanya terkait penyelenggaraan haji. Kalau ada masalah, tidak diumpetin, tapi dibuka dan dicarikan solusinya," puji Marzuki.
"Ini sudah saya sampaikan kepada Prof Ali Ghufron (Wakil Menteri Kesehatan), tapi masalah ini seperti terulang. Kemenkes kan bias bekerjasama dengan Kemenkes Arab Saudi untuk penyediaan obat-obatan," tegas Marzuki.
[dem]
BERITA TERKAIT: