di Universitas Paramadina yang meminta dirinya mundur seperti dimuat di media massa.
‘’Yang bersangkutan tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu, baik secara lisan maupun press release,†ujar Anies Baswedan kepada
Rakyat Merdeka via telepon di Jakarta, Sabtu (31/8).
Seperti diketahui, Ketua Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama (Himafa) Universitas Paramadina, Ahmad Hayat, meminta agar Anies Baswedan fokus menghadapi konvensi capres Partai Demokrat dan harus keluar dari kampus.
Anies Baswedan selanjutnya mempertanyakan, mengapa ada yang mencatut Himafa untuk memintanya mundur dari rektor.
“Saya jadi bertanya, apa ada yang merasa terancam sehingga perlu
black campaign,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya: Apa perasaan Anda ketika ada pemberitaan itu?Saya tenang saja meski ini aneh. Kenapa kok belum apa-apa sudah seperti ini.
Ada apa di balik itu?Itu yang saya pertanyakan. Yang jelas, teman-teman mahasiswa Paramadina merasa heran dan marah karena ada yang mengatasnamakan Himafa untuk mendesak saya mundur.
Anda konfirmasi langsung kepada Ketua Himafa?Ya. Yang bantah malah Ketua Himafa bahwa tidak pernah mengatakan itu. Makanya harus hati-hati kalau ada desakan agar saya mundur dari Rektor Paramadina.
Jangan-jangan ada orang kampus yang tidak suka dengan Anda ?Saya ini baik-baik dan lurus-lurus saja dalam menjalani profesi dan kehidupan ini. Mau ikut konvensi capres Partai Demokrat juga kan saya mau iuran untuk republik ini kok.
Maksudnya iuran uang?Bukan. Iuran kan bisa berupa ide, gagasan dan sebagainya.
Anda tidak takut kalau black campaign dan gontok-gontokan akan semakin keras ?Tidak. Kalau gontok-gontokan kan dua belah pihak. Kalau ini kan sebelah pihak ha...ha...ha....
Persaingan semakin panas?Nggak mungkin panas, kan baru mulai.
Bisa saja Anda ditakuti jadi pemenang?Saya tidak tahu yang menakutkan dari saya itu apanya, sampai timbul pemberitaan desakan mundur ini. Selama ini saya baik-baik saja, murah senyum dan tidak menakutkan ha...ha...ha....
Bagaimana Anda melihat proses seleksi dari komite konvensi?Ini membuka peluang bagi siapa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Konvensi terbuka tentunya memberikan pengalaman baru bagi yang menyelenggarakan dan pesertanya.
Apa ada antisipasi mencegah black campaign?Tidak ada persiapan apa-apa. Bagi saya yang terpenting dijalankan saja, tulus-tulus dan ikhlas-ikhlas saja. Prinsip ikhlas itu bila dipuji tidak terbang, dicaci juga tidak tumbang. Apa pun yang datang saya hadapi dengan niat baik. Insya Allah hasilnya baik.
Black campaign sering muncul saat kompetisi, tanggapan Anda?Makanya saya mengimbau mari kita tunjukkan bahwa konvensiini sebuah proses yang terhormat.
Apa Anda diminta siapkan dana dalam konvensi ini?Tidak. Kalau diminta, saya akan nyatakan secara langsung bahwa saya tidak punya duit he...he...he...
Apa untung dan ruginya ikut konvensi?Saya tidak hitung untung ruginya. Saya memutuskan ikuti konvensi bukan semata-mata untung rugi dapat posisi apa dan jalur mana kok. Konvensi ini saya anggap sebagai aktivitas politik untuk republik. Konvensi adalah tawaran menarik dari Partai Demokrat kepada setiap warga negara, itu saja. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: