“Alhamdulillah persiapannya sudah matang. Tinggal pelaksanaannya saja. Jadwalnya tidak berubah,’’ kata Menteri Agama Suryadharma Ali kepada Rakyat Merdeka di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/8).
Sebelumnya persiapan pelaksanaan haji tahun 2013 sempat terganggu. Sebab, kerajaan Arab Saudi memotong kuota peserta haji dari Indonesia sebanyak 20 persen.
Suryadharma Ali selanjutnya mengatakan, kuota calon haji tetap dikurangi 20 persen meski sudah diajukan permohonan. Sebab, Masjidil Haram sedang ada perbaikan.
Berikut kutipan selengkapnya:Barangkali alasan yang disampaikan kurang pas, sehingga permohonan itu tidak dikabulkan?Saya kira tidak begitu. Pak SBY telah mengirimkan surat kepada Raja Arab Saudi yang dibawa langsung oleh saya. Isinya meminta agar kuota jamaah haji untuk Indonesia tidak dipotong. Tentu di situ disampaikan alasannya.
Apa itu?Pertama, masa tunggu peserta haji Indonesia saat ini makin panjang. Akibat pemotongan itu jumlah yang tidak berangkat sebanyak 42.200 jamaah.
Kedua, kita sudah bayar biaya kegiatan seperti pelatihan, pemondokan, pesawat dan katering. Kalau ada pemotongan kuota kan artinya ada potensi kerugian-kerugian. Makanya kita minta jangan dipotong.
Tapi permintaan itu tidak dipenuhi. Sebab, perbaikan Masjidil Haram itu memang harus mengurangi kuota jamaah. Sebab, bisa membahayakan para jamaah yang menjalankan ibadah, termasuk jamaah haji dari Indonesia.
Menurut Anda memang seperti itu kondisinya?Sebaiknya memang dikurangi jumlahnya. Sebab, bisa membahayakan jamaah. Makanya kami pun mengurungkan niat tetap memohon agar pemotongan dibatalkan.
Apa tahun depan akan dipotong lagi?Ya, akan ada pemotongan lagi.
Sampai kapan?Saat itu disebutkan pemotongan kuota akan berlangsung sampai tiga tahun sesuai dengan masa pengerjaan perbaikan Masjidil Haram. Itu kalau tepat waktu pengerjaannya. Kalau tidak tepat waktu, berarti ditambah setahun lagi.
Memang apa saja yang diperbaiki sehingga begitu lama?Menurut pemahaman saya, Masjidil Haram dirombak habis. Pemerintah Arab Saudi ingin memperbesar kapasitas tawaf dan mengurangi tiang penyangga sebanyak 60 persen. Kalau dikurangi berarti membuat konstruksi baru.
Apa tidak ada gelombang protes kalau lama begitu?Tidak ada. Para jamaah haji sudah memahaminya dan bisa diterima. Kan ini bukan kebijakan Kemenag, tapi kebijakan pemerintaan Arab Saudi.
Kalau perbaikannya selesai, apa kuotanya bisa bertambah?Kapasitasnya bertambah lagi. Bahkan kita akan minta penambahan kuota.
Berapa?Tentunya kuotanya 100 persen plus komulatif pemotongan (pengurangan) selama perbaikan Masjidil Haram itu.
Apa Arab Saudi mengabulkan permintaan itu?Jawaban mereka Insya Allah akan dipertimbangkan. Tapi ada masalah kalau ditambah kuotanya apakah Arafah dan Mina juga bisa menampung seperti Masjidil Haram. Selama ini masalah kuota kita sering ditolak karena memikirkan daya tampung.
Sejauh mana kesiapan haji tahun ini?27 Agustus (hari ini) akan dilakukan pembagian tempat pemondokan dari masing-masing kloter menempati di mana saja. Kita akan lakukan seleksi terlebih dahulu.
Kesiapan sarana prasarana dan pelayanan bagaimana?Itu juga sudah rampung, terutama kesiapan dari sisi visa yang sudah diurus, asuransi dan kesiapan penempatan di pemondokan sudah siap. Transportasi selama di Arab Saudi, katering, termasuk transportasi udara yang menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines dan Saudi Arabia Airlines.
Kami bisa pastikan 9 September kloter pertama sudah berada di asrama-asrama haji untuk kemudian berangkat ke embarkasi masing-masing untuk pemberangkatan pertama.
Kalau masalah pemondokan di sana bagaimana?Kalau jarak pemondokan terjauh 2.500 meter ini adalah usaha terbaik yang bisa kami perjuangkan. Sebelumnya kan jaraknya 7.000 meter dari Masjidil Haram. Kemudian turun jadi 4.000 meter. Saat jaraknya mau diturunkan menjadi 2.000 atau 1.500 meter sudah tidak bisa.
Kenapa?Karena di sekitar Masjidil Haram itu banyak gedung yang dibongkar. Akibat pembongkaran tentu ditakutkan membahayakan jamaah haji yang akan menempati pemondokan.
Kalaupun didekatkan lagi harganya mahal. Sebab, kalau lebih dekat dengan Masjidil Haram akan lebih mahal harga pemondokannya.
Dari sisi itu kami tidak kuat, maka jarak 2.500 meter jarak terbaik. Pengalaman mengenai harga (pemondokan-red) itu dari tahun ke tahun tidak pernah stagnan, trendnya selalu naik.
Berapa persen kenaikannya setiap tahun?Kenaikannya bisa mencapai 20 sampai dengan 25 persen setiap tahunnya.
Kalau soal pengamanan bagaimana?Pengamanan ibadah tentunya akan diperketat, ada pengurangan kapasitas tawaf, dari 48.000 menjadi 26.000 jamaah per jam. Sebab, lantai dua dan tiga dibongkar. Hanya bertumpu pada lantai satu. Bisa dibayangkan tingkat kepadatannya seperti apa. Kalau tidak diamankan secara ekstra akan menimbulkan masalah.
Saya mengimbau kepada pembimbing jamaah haji dan jamaahnya bisa mengatur waktu. Jangan sampai ibadah tawaf membahayakan keselamatan mereka.
Belum dibongkar saja luar biasa padatnya. Apalagi saat ini sedang ada perbaikan, kan bisa gencet-gencetan saat ibadah tawaf. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: