Partai Nasdem: Minta Kader Partai Lain Mundur, Konvensi Hanya Akal-Akalan Demokrat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 29 Juli 2013, 09:55 WIB
Partai Nasdem: Minta Kader Partai Lain Mundur, Konvensi Hanya Akal-Akalan Demokrat
endriartono/net
rmol news logo . Partai Nasdem tidak akan menahan-nahan salah satu pejabat terasnya, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, untuk keluar dari partai setelah mantan Panglima TNI itu mengaku mendapat undangan untuk mengikuti konvensi Capres Partai Demokrat dari petinggi Demokrat, Jero Wacik.

"Kami bisa memberikan pandangan kepada Endriartono. Tapi, karena konvensi mensyaratkan mundur dari parpol, manakala Endriartono mau mengundurkan diri dari Partai Nasdem kami tidak bisa menahan," terang Ketua Bappilu Partai Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan, dalam rilis kepada wartawan, Senin (29/7).

Menjadi anggota partai atau tidak merupakan hak individu yang tak boleh diihalangi.

"Beliau mau masuk menjadi anggota, kita welcome, mau keluuar kita juga tak bisa menahan. Kalau dalam konteks mengikuti konvensi, kami bisa saja memberikan pandangan-pandangan kepada Endriartono dan dikembalikan kepada dirinya untuk memutuskan," ucap dia.

Pada dasarnya, Partai Nasdem tak ingin menghalangi hak politik Endriartono. Namun, dia mengharapkan tetap ada komunikasi antara Endriartono dengan Ketua Umum, Surya Paloh.

Partai Nasdem memandang, sebetulnya jika seseorang ingin mengikuti konvensi Capres partai tertentu, yang bersangkutan tak harus mundur dari parpol asal dia berada.

"Kalau konvensi untuk capres seharusnya dari manapun dia berasal tak harus mundur, tetap dia direkrut sebagai capres. Kalau harus mundur dari partai sebelumnya, itu namanya perekrutan anggota, bukan perekrutan capres," jelasnya.

Lagipula, pengusulan nama Capres tak diatur harus diusulkan oleh anggota partai. Lain halnya dengan Caleg karena untuk menjadi Caleg itu harus menjadi anggota peserta pemilu alias parpol.

"Ini harus dilihat sebagai ruang yang memungkinkan figur seperti Endriartono bisa lebih kokoh dalam memutuskan. Jangan-jangan ini (Konvensi Demokrat) adalah perekrutan anggota parpol karena mensyaratkan mundur dari partai sebelumnya," tambah Ferry.

"Kami akan memberikan pandangan partai setelah Pak Endriartono bertemu dengan Ketum (Surya Paloh)," tandas dia. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA