Edhie Baskoro Yudhoyono: Ada Kepentingan Politik Tertentu, Sehingga Saya Perlu Dikorbankan

Senin, 18 Maret 2013, 08:42 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono: Ada Kepentingan Politik Tertentu, Sehingga Saya Perlu Dikorbankan
Edhie Baskoro Yudhoyono
rmol news logo .Sekjen Partai Demokrat,  Edhie Baskoro Yudhoyono membantah pernyataan  Yulianis bahwa dirinya menerima sejumlah uang dari proyek Group Permai.

“Ada pihak tertentu yang di­si­nya­lir  berupaya mengkait-kait­kan saya dengan sejumlah ka­sus,’’ kata Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, ke­pada Rakyat Merdeka melalui e-mail, kemarin.

Bekas Wakil Direktur Ke­uang­an Grup Permai, Yulianis, mem­benarkan  adanya ca­tatan aliran dana ke putra bung­su Presiden  SBY, Ibas.

Namun, Ibas justru meng­ata­kan, tuduhan itu telah men­ce­markan nama baiknya.

“Saya tidak mengenal Yulianis. Saya juga tidak mengenal Mindo. Tu­duhan  tersebut jelas  sudah men­cemarkan nama saya. Sudah saya katakan sebelumnya, 1.000 persen itu semua tidak benar,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kalau tidak benar, kenapa dibi­lang menerima dana itu?

Saya sama sekali tidak pernah menerima dana atau uang dari ka­sus yang disebut-sebut selama ini.

Masalah ini terus bergulir, ini ada apa?


Informasi yang bergulir terse­but bagi saya seperti lagu lama yang kembali dimainkan atau diputar berulang-ulang.  

Saya terpaksa harus mengu­langi dan menegaskan kembali bahwa saya tidak mengetahui apa pun terkait tudingan tersebut.

Anda merasa dirugikan?

Jelas saya dirugikan. Saya ha­rap masyarakat tentunya dapat melihat masalah ini secara jernih. Tidak terpengaruh dengan opini-opini yang beredar saat ini. Saya banyak diam bukan berarti tidak bisa bersuara dan menuntut kea­dilan atas upaya-upaya yang me­rusak nama saya itu.

Kenapa Anda bilang begitu?


Itu  tuduhan  lama yang tidak va­lid. Saya sudah  sering dituduh. Penuduhnya pun sudah tervonis dan diketahui. Uang Century, uang Hambalang atau apa pun itu yang berhubungan dengan kasus-kasus yang selama ini beredar. Janganlah sampai hal-hal ini terus terulang. Apalagi saya tidak menerima apa pun.

Tapi katanya uang itu buat kong­res di Bandung, apa benar?


Saya saat itu sebagai Ketua SC Kongres di Bandung. Saya tidak menerima uang apa pun. Justru saya ingin tahu siapa pihak yang di­maksud dan siapa yang menga­tas­namakan saya bila benar uang itu diatasnamakan saya.

Ada apa di balik itu?

Saya hanya menganalisis bah­wa ada kepentingan politik di balik isu tersebut, sehingga saya  dijadikan korban atas keuntungan yang didapat pihak tertentu. Ma­ka sampai saat ini saya selalu ber­tanya-tanya, ada kepentingan politik besar apa di balik isu-isu yang menginginkan saya masuk dalam pusaran itu.

Banyak kalangan ingin kasus Hambalang ini dibuka seluruh­nya, apa tanggapan Anda?
Ya. Silakan kasus ini dibuka selebar-lebarnya. Kita berikan ke­sempatan kepada KPK dan pi­hak pengadilan untuk menuntas­kan kasus ini dengan adil dan transparan.

O ya, Anda salah satu dari em­pat orang yang ditunjuk SBY se­bagai Plt Ketua Umum Partai De­mokrat, apa yang dilakukan?

Sebagai Sekretaris DPP Partai Demokrat, saya meminta kepada seluruh  kader Partai untuk tetap solid,  bersatu dan mendoakan agar bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bi­sa diberikan ketabahan dan ke­kuatan dalam menghadapi proses hukum ini.

Saya juga mengajak kepada seluruh kader bersabar, istiqomah dan bersatu menanggapi masalah dan musibah ini.

Intinya, ini se­mua merupakan musibah atas berbagai musibah terdahulu yang ada di Partai Demokrat.

Apa yang dilakukan pimpi­nan DPP dan Majelis Tinggi Partai untuk melakukan pem­benahan?

Kami terus menunggu arahan Ketua Majelis Tinggi Partai De­mo­krat, Pak SBY. Kami yakin akan ada  solusi terbaik yang akan dilakukan ketua MTP untuk ke­bersamaan dan kebesaran partai ini ke depan. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA