“Pemerintahan ini sah. Pak SBY sudah menjalankan amanah rakyat dengan baik,†kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, 25 Maret 2013 dikabarkan akan ada aksi beÂsar untuk menjatuhkan pemeÂrintahan SBY.
Julian Aldrin Pasha selanjutÂnya mengatakan, pihaknya suÂdah mendengar ada sekelompok orang yang menamakan diri seÂbagai MaÂjelis Kedaulatan RakÂyat IndoÂnesia (MKRI) akan meÂlangÂsungkan demo besar pada 25 Maret 2013.
Berikut kutipan selengkapnya: Siapa saja yang bergabung dalam MKRI?Saya nggak tahu. Saya juga bingung, MKRI itu apa. Apa MKRI maksudnya seperti MPR. Yang saya ketahui hanya ada satu majelis yakni Majelis PerÂmuÂsyaÂwaratan Rakyat di negara ini.
Mungkinkah demo besar itu gulingkan pemerintah SBY?Seram banget kalau mau guÂlingkan pemerintah SBY. PertaÂnyaannya, kenapa harus diguÂlingkan.
Pak SBY dan Boediono kan diÂpilih secara langsung oleh rakÂyat melalui pemilu yang demoÂkraÂtis. Selama ini, mereka menÂjalankan amanah rakyat dan taat pada konstitusi UUD 1945.
Apa yang diketahui pihak Istana tentang itu? Memang kami dengar ada skeÂnario penggulingan itu. PemeÂrinÂtahan dijatuhkan dan segera diÂbentuk presedium yang nanti menjalankan pemerintahan.
Pertanyaannya, presedium itu siapa. Yang memberikan mandat kepada mereka siapa. Apa ini tidak makar. Selintas ide atau skeÂnario seÂperti itu kedengarannya gagah dan hebat. Namun setelah dipelaÂjari, sepertinya agak kurang waÂras karena sulit diterima nalar.
Berarti demonya bakal diÂlarang?Pemerintah memberikan ruang untuk berdemo demi deÂmokrasi kita. Di masa transisi ini, demoÂkrasi kadang disalah-arÂtikan seÂbagai kebebasan berÂbiÂcara dan melakukan sesuatu tanÂpa batas. Dianggap bebas berÂdemo semauÂnya. Padahal kan tdk demikian.
Ini mungkin bagian dari proses transisi berdemokrasi kita. Kami hanya mengingatkan agar aktiÂvitas unjuk rasa dapat berlangÂsung tertib dan tidak merugikan masyarakat.
Sudah diantisipasi kalau aksinya anarkis?Semua ada aturannya. Bila demo sudah di luar kepaÂtuÂtan, mengganggu ketertiban umum, apalagi sampai melakuÂkan tindakan anarkis yang insÂkonÂstitusional, maka sistem bekerja.
Kami tidak ingin disalahkan oleh sejarah bila mengorbankan keÂpentingan lebih besar, kaÂpentingan rakyat, karena memÂberi ruang kepada sekelompok orang yang punya kepentingan sempit.
Apa Presiden menerima, jika mereka minta bertemu?Kita lihat apa maksud dan tuÂjuannya. Pada prinsipnya, PresiÂden SBY senantiasa terbuka daÂlam melihat berbagai hal. Kami akan senang bila memang itu akan bermanfaat bagi kepenÂtingan rakyat.
O ya, apa saja dibahas saat SBY bertemu 7 jenderal purÂnaÂwirawan TNI?Sebagai tokoh, teman dekat dan sahabat Presiden SBY, berÂtemu untuk bersilaturahim adaÂlah hal wajar. Ada beberapa hal khususnya menyangkut keamaÂnan yang dibahas, termasuk isu terkini seperti insiden di OKU.
Apa demo penggulingan itu dibicarakan?Benar. Isu demo pengÂguÂlingan itu juga dibicarakan. Ketujuh jenÂÂderal purnawirawan itu tiÂdak rela kalau pemeÂrinÂtahan ini diÂjatuhÂkan di tengah jalan deÂngan cara yang tidak konsÂtituÂsional. MeÂreÂka meÂnyataÂkan duÂkungan moral terÂhadap PreÂsiÂden SBY.
Ada tudingan, pertemuan itu untuk menjegal capres terÂtentu, apa benar?Tidak benar itu. Saya pastikan bahwa Presiden SBY justru berÂkepentingan terhadap siapa pun yang nanti dipilih rakyat menjadi preÂsiden.
Beliau ingin agar peÂngaÂlaman selama dua periode menÂjabat daÂpat di-share dengan presiden terÂpilih, seperti; dinaÂmika meÂmimÂpin Indonesia, apa yang diÂhadapi, standing position IndoÂnesia di mata dunia, dan prosÂpek serta tantangan ke depan. [Harian Rakyat Merdeka]