Tiga Solusi Atasi Melonjaknya Harga Bawang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 16 Maret 2013, 09:30 WIB
Tiga Solusi Atasi Melonjaknya Harga Bawang
herman khaeron
rmol news logo Ada tiga faktor penyebab naiknya harga bawang merah di pasaran dalam negeri belakangan ini. Pertama, tersendatnya distribusi impor karena sekitar 90 persen komoditas bawang yang beredar di pasar lokal adalah produk impor.

"Entah disengaja ataupun ada persoalan di negara pengimpor, tentunya perlu ada kepastian," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron dalam pesan Blackberry yang diterima Rakyat Merdeka Online pagi ini (Sabtu, 16/3).

Penyebab kedua adalah permainan spekulan. Spekulan sangat paham situasi pasar, kapan memasarkan produk bawang dan kapan tidak memasarkannya. Ketiga adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 6 persen.

"Sebagai negara pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia, hal itu mendongkrak pertumbuhan konsumsi perkapita, sehingga realitas demand lebih tinggi dari supply," jelas politikus Demokrat ini.

Karena itu, untuk mengatasi melonjaknya harga bawang di pasaran, menurutnya, pertama harus menelusuri apa penyumbat komoditas tersebut beredar. Setelah itu melakukan tahapan sesuai dengan renstra pemerintah untuk pangan, dimana menuju kedaulatan dan kemandirian pangan dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Kedua, jerat para spekulan dengan UU Pangan 18/2012 yang berkaitan dengan spekulan harga. Seseorang yang dengan sengaja melakukan penimbunan dan menyebabkan harga pangan tinggi dan merugikan masyarakat, dapat diberikan sanksi administrasi, denda, dan pidana.

"Tegakkan hukum, jerat dan proses hukum dengan tegas," ungkapnya.

Ketiga, Badan Pusat Statistik, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera melakukan update data berkaitan dengan kebutuhan konsumsi rata-rata per kapita sehubungan dengan tingginya pertumbuhan konsumsi masyarakat untuk komoditas tertentu yang dicirikan dengan terjadinya fluktuasinya harga pangan trategis.

"Minimalnya saya melihat 3 hal tersebut yang menjadi PR kita bersama. Selain dalam waktu dekat, pemerintah harus melakukan intervensi pasar, baik melalui kebijakan harga maupun ketersediaan komoditas tersebut secara cukup di pasaran," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA