WAWANCARA

Wiranto: Nomor Urut Boleh Terakhir, Tapi Hasil Pemilu Di Atas

Selasa, 15 Januari 2013, 09:29 WIB
Wiranto: Nomor Urut Boleh Terakhir, Tapi Hasil Pemilu Di Atas
Wiranto

rmol news logo Pemilu 2009, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendapat nomor urut 1. Tapi perolehan suaranya paling terakhir dari sembilan parpol yang lolos ke Senayan.

Saat pengocokan nomor urut pe­serta Pemilu 2014, kemarin, di KPU, partai yang didirikan Wi­ranto itu mendapat nomor tera­khir, yakni 10.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto ti­dak mempermasalahkannya. No­mor urut boleh terakhir, tapi hasil pemilu di atas.

“Hasil pemilu yang terpenting, bu­kan nomor urutnya. Meski pun awal­nya saya berharap bisa men­da­pat nomor urut 1 sama seperti Pe­milu 2009,’’ kata Wiranto ke­pa­da Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

“Tapi Hanura dapatnya nomor 10, ya nggak apa-apa. Kami tetap op­timistis bisa menaikkan perole­han suara dari sebelum­nya,’’’tam­bah bekas Menhankam/Panglima TNI itu.

Berikut kutipan selengkapnya;

Berarti kecewa dong, nggak dapat nomor yang diincar?

Nggak ada kecewa. Kami tidak mempermasalahkan nomor urut peserta pemilu itu.  Dapat nomor be­rapapun tidak masalah. Kami berjuang di jalan rakyat saja, se­hingga merasa optimistis pero­lehan suaranya meningkat diban­ding pemilu lalu.


Kenapa Anda optimistis pe­ro­lehan suaranya meningkat?

Tentu, ini bisa dilihat dari pene­ri­maan masyarakat terhadap Par­tai Hanura. Kami seluruh kader Par­tai Hanura berjuang keras un­tuk memenuhi harapan rakyat.


Targetnya berapa dapat kursi DPR?

Pokoknya lebih banyak. Kalau Pemilu 2009, kami mendapat 18 kursi DPR. Nanti tentunya ber­tam­bah. Kami bertekad untuk mem­perbaiki posisi di legislatif.


 Bukankah nomor buncit itu pertanda kurang menguntung­kan?

Ah, nggak. Malah mengun­tung­­kan.


Lho, kenapa?

Saya perkirakan nomor 10 da­lam kertas suara bakal paling di bawah di ujung. Ini memu­dahkan masyarakat untuk melihatnya. Berarti  kami gampang menga­rah­kan pemilih untuk mencoblos Partai Hanura.


Berarti Anda perkirakan nomor itu berpengaruh ?

Kita tidak boleh tahayul. Tidak boleh juga shuuzon (berprasang­ka buruk). Perolehan nomor itu kan nasib. Kami mesti gantung­kan semua ke Tuhan. Yang ter­pen­ting kami bicarakan  menge­nai stra­tegi pemenangan pemilu. Tentukan langkah-langkah ter­baik di 2014 nanti.


Apa merasa tidak terbebani dengan urut terakhir itu ?

Kami tak ada perasaan begitu. Kami harus selalu optimistis dan ber­pikiran positif. Nomor itu kan hanya dinamika perjalanan po­litik selama pemilu. Anggap saja ini sedang ujian. Ini berarti ingin da­pat nilai 10. Sebab, itu nilai tertinggi, angka terbaik.


Bagaimana mengenai pe­luang Anda menjadi capres?

Ya, dalam pencapresan saya diamanahkan Partai Hanura. Artinya, tetap maju nyapres. Dari awal, saya atas nama partai sudah dicalonkan diri. Saya sebagai ke­tua umum, juga didorong sebagai capres. Saya kira semua ini me­nye­mangati teman-teman semua ka­der Partai Hanura agar membe­rikan yang terbaik.

 

Sudah dua kali gagal dalam Pil­pres, apa ini tidak meng­gang­­gu pikiran Anda?

Bagi saya ini peluang untuk te­rus berjuang. Saya selalu opti­mis­tis. Pencapresan ini tidak hanya bawa nama sendiri, tapi nama be­sar partai. Ke depan  bagaimana  agar seluruh kader Partai Hanura be­rusaha wujudkan cita-cita par­tai ini, yakni menang di parlemen dan menang di pilpres.


Menjadi capres, tentu butuh koalisi, apa sudah ada gamba­ran menjalin koalisi dengan partai mana?

Itu pasti, koalisi nanti. Buat ba­ngun bangsa ini kan tak bisa dila­kukan sendiri. Pasti butuh teman yang punya idealisme, visi dan misi sama. Kita tunggu perkem­ba­ngan nanti. Yang penting seka­rang berjuang dulu menangkan pe­milu legislatif.

Hanura dan semua parpol, ten­tu lagi perjuangkan diri agar lolos parliamentary threshold. Itu sya­rat sah sebagai parpol, berhak ca­lonkan capres dan cawapres.

Capres/cawapres dicalonkan par­pol dan gabungan parpol. Ka­mi juga harus sadar diri, kalau po­sisi  kami  kuat akan coba gan­deng partai minoritas. Kalau ka­mi bersuara kecil, kami berusaha galang kekuatan.   [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA