Presiden SBY mengendarai becak tenaga surya karya siswa SMK PGRI 2 Ponorogo memberikan kesan indah bagi kepala sekolah tersebut.
“Saya gembira dan kaget. Ini anugerah yang tidak pernah terÂbayangkan kalau Bapak Presiden menaiki becak kami, apalagi menyupir sendiri. Itu menunjukÂkan bahwa Pak Presiden sangat perÂhatian terhadap hasil karya sisÂwa,†kata Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Ponorogo, H.S Pirngadi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui dalam kunÂjungan kerja di Kabupaten MaÂgetan, Jawa Timur, Selasa (11/12), SBY mencoba mengendarai beÂcak tersebut tanpa dikayuh. Tidak hanya sekali, dalam sesi uji setir kedua, SBY membonceng Ani Yudhoyono dan putranya Edhie Baskoro Yudhoyono.
Pirngadi selanjutnya mengataÂkan, SBY sangat mensupport agar karya becak tenaga surya ini bisa dikembangkan. “Alhamdulillah, Pak Presiden tidak hanya ngoÂmong saja, tetapi kami pun diberi bantuan untuk mengembangkan karya itu. Becak ini dinamakan CaÂkra atau becak rakyat,†paÂparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Beliau memberikan bantuan berupa uang tunai kepada sekolah kami untuk pengembangan becak tenaga surya itu. Bagi kami, itu sangat hebat sekali.
Berapa nilainya?
Saya minta maaf tidak bisa menyebutkan jumlahnya. Itu kan rahasia. Tapi bagi kami itu cukup banyak. Kami berterimakasih sekali.
SBY memberinya saat itu juga?
Selasa (11/12) siang Pak PreÂsiden mencoba menaiki becak itu. Malamnya bantuan itu diÂbeÂrikan kepada kami. Uang itu akan kami gunakan untuk pengemÂbaÂngan becak itu.
Sekarang banyak siswa SMK membuat mobil hybrid, kenapa SMK PGRI 2 Ponorogo ini memÂÂbuat becak tenaga surya?
Kalau mobil hybrid dan go green itu kan sudah banyak. Tapi itu kendaraan kelas menengah ke atas. Kami justru melihatnya kenÂdaraan untuk kelas bawah.
Selain itu, pemerintah sedang diÂpusingkan dengan kelangkaan BBM yang semakin menipis. Apalagi, subsidi pemerintah terÂhadap BBM itu besar. Itulah dasar pemikirannya. Makanya, kami cari energi alternatif.
Apa kelebihan lainnya dari becak ini?
Becak pada umumnya, supirÂnya di belakang. Sedangkan yang kami ciptakan ini supirnya di deÂpan. Sehingga keamanan penumÂpangnya lebih terjamin.
Standarnya, becak ini bisa diÂnaiki dua orang tetapi kalau pun diisi empat orang, masih bisa. BahÂkan saat uji coba, pernah diÂnaiki enam orang.
Bagaimana kalau digunakan malam hari?
Becak ini bisa menggunakan tenaga surya dan listrik. Kalau tenaga surya dan listriknya tidak ada, becak ini tetap bisa dikayuh dengan tenaga manusia.
Kapan becak ini diproduksi untuk umum?
Kami sudah bekerja sama deÂngan salah satu perusahaan di SeÂmarang. Sekolah kami ini hanya tempat riset saja atau percobaan. Tapi untuk memproduksi, kami sudah bekerja sama dengan peÂrusahaan.
Sedangkan accu (aki) yang digunakan 36 volt. Kalau diisi penuh, bisa bekerja hingga lima jam dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
Kalau diisi penuh, bisa meÂnempuh jarak hampir 200 kiloÂmeÂter. Kendaraan ini pun ramah lingkungan.
Berapa harga per unit?
Untuk estimasi sekarang ini sekitar Rp 11 jutaan. Tetapi untuk pasÂtinya, kita lihat saja perkemÂbangannya nanti.
Apa harapan Anda kepada pemerintah?
Kami bangga jika kendaraan ini bisa diterima pemerintah. Ini dapat meringankan semuanya. Karena itu, kami sangat berharap agar pemerintah tetap mensupÂport agar benar-benar bisa berÂkembang dan digunakan masyaÂrakat banyak.
Untuk sementara ini, targetnya di tempat-tempat pariwisata. Tapi tidak menutup kemungÂkiÂnan bisa dimanfaatkan masyaÂraÂkat luas. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: