Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jazilul Fawaid: PKB Dan Rhoma Irama Saling Menguntungkan

Sabtu, 15 Desember 2012, 08:59 WIB
Jazilul Fawaid: PKB Dan Rhoma Irama Saling Menguntungkan
Rhoma Irama

rmol news logo Awal Desember lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung musisi dangdut Rhoma Irama sebagai Capres 2014.

Sosok pelantun ‘Darah Muda’ yang penuh kontroversial ini dinilai dimanfaatkan PKB untuk menambah suara dalam Pemi­li­han Legislatif (Pileg).

Menanggapi hal itu, Wakil Sek­jen PKB, Jazilul Fawaid me­ngatakan, pihaknya tidak me­man­faatkan Rhoma Irama untuk mendulang suara dalam Pileg.

 â€œAh PKB tidak begitu dong. Ini kan sinergi Rhoma dan PKB. Rho­ma butuh PKB dan PKB bu­tuh Rhoma. Kemudian menda­tang­kan keuntungan, itu biasa dan ini yang dinamakan simbiosis mutualisme, saling menguntung­kan,” kata Jazilul Fawaid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengumumkan partainya melirik Rhoma Irama sebagai capres.

PKB akan mengadakan pembi­caraan lanjutan dengan raja dang­dut yang dikenal dengan ung­ka­pan “sungguh terlalu” ini.

Jazilul Fawaid selanjutnya mengatakan, pihaknya serius me­lirik Rhoma Irama. Sebab, po­pularitasnya tidak diragukan lagi.

Berikut kutipan selengkapnya;

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Banyak ulama popular, kenapa PKB dukung Rhoma Irama?

Rhoma Irama itu kan sudah sukses meniti karier, sehingga menjadi raja dangdut. Itu tidak mu­­dah dicapai pedangdut lainnya.

Denan Pilpres secara langsung, sosok popular itu wajib. Selain itu, masalah integritasnya.

Nah, Rhoma dari segi popula­ritas sudah mengalahkan yang lainnya. Ini berarti Rhoma sudah memilliki modal untuk bersaing dengan capres lainnya.


Bukankah popularitas di sisi musik belum tentu sukses di politik?

Kalau memang ada menolak Rhoma untuk maju sebagai ca­pres PKB, tentu kami akan me­lihat sejauh mana penolakan itu.


Cara mengujinya bagai­mana?

Ya diuji di internal PKB dan di masyarakat. Itu ada tahapannya yang harus dilalui Rhoma. Tapi saat ini kalau ada yang bilang Rhoma tidak layak menjadi Pre­siden, saya protes.


Loh kenapa?

Kan Roma sudah sukses  memimpin musisi dan lainnya. Ini kan sudah ada modalnya.


Apakah musisi bisa menyele­sai­kan banyak persoalan bang­sa ini?

Kenapa tidak. Di Amerika Se­rikat saja yang super power per­nah artis menjadi presidennya yakni Ronald Reagan. Lagipula kalau Rhoma masih diragukan, tentu Rhoma masih bisa mem­perbaiki diri agar memenuhi hara­pan publik.


Sepertinya Anda ambisius sekali menggolkan Rhoma ya?

 Saya bukan berarti berambisi mendukung Rhoma. Tapi kalau diamati Rhoma itu memenuhi kriteria Presiden idaman PKB.


Dilihat dari mananya?

Ya. Dari lirik lagu-lagunya dan gayanya. Tidak jauh dengan gaya PKB juga. Kalau ada yang sebut dukungan ini kampungan, tentu tidak. Sebab, musik Rhoma dekat dengan PKB. Yang jelas visi Rho­ma terhadap Islam itu juga mirip dengan PKB. Karena kedekatan itulah PKB melirik Rhoma.


Apapun alasan yang Anda sampaikan, banyak pihak me­ni­­lai ini hanya  strategi PKB un­tuk mendulang suara Pileg, ini bagaimana?

Kami bukan dalam rangka memanfaatkan Rhoma untuk dulang suara di Pileg. Apalagi dalam rangka pragmatism.

Kita sama-sama membesarkan satu sama lain. Kalau Rhoma bisa membesarkan PKB, tentunya PKB harus bisa membesarkan Rhoma.


Bagaimana konsep sama-asma mendukung itu?

Rhoma melalui musik dakwah­nya punya umat. PKB dalam po­litik juga punya umat. Kami sa­ling membesarkan. Posisinya ti­dak ada yang saling meman­faatkan.

Saat ini Rhoma berjuang me­nu­ju RI-1. PKB juga ingin me­mim­pin negeri ini. Ini berarti punya tujuan yang sama.


Apa PKB meninggalkan Rhoma di tengah jalan?

Tidak. Partai lain saja sudah mencari capres, kok kita sia-sia­kan Rhoma. Di partai lain, ketua umumnya aja mencalonkan di­tolak, apalagi kalau bukan ketua umum. Tapi disadari atau tidak, pencapresan Rhoma ini sudah menguat. Sebab, Rhoma sudah lama mendeklarasikan diri.

 

Rhoma dianggap belum ber­pengalaman di politik, apa ko­mentar Anda?

Kalau di dunia politik memang Rhoma belum memiliki pengala­man di struktural parpol atau menjadi kepala daerah seperti Rano Karno dan Dede Yusuf.

Tapi Rhoma kan ketika ditanya kenapa mau nyapres karena dia melihat bangsa ini membutuh­kannya. Apalagi Rhoma punya gaya kepemimpinan berbeda.


Memangnya  bagaimana ke­pe­mimpinan Rhoma?

Gaya kepemimpinannya  terba­wa gaya artis atau budaya­wan­nya. Saya berharap gaya kepe­mimpinan budayawan bisa me­warnai kepemimpinan Indonesia ke depan. Indonesia kan sudah pernah dipimpin insinyur, tentara, teknokrat, ulama dan tokoh perempuan. Tinggal musisi saja yang belum. [Harian Rakyat Merdeka] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA