Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century DPR sudah menjadwalkan Rabu ini memanggil bekas Wapres Jusuf Kalla dan bekas Ketua KPK Antasari Azhar.
Tapi, Jusuf Kalla tidak bisa hadir ke DPR karena sedang di luar negeri.
“Jujur saja, saya belum tahu rencana DPR memanggil saya. Sebab, sudah seminggu ini saya berada di luar negeri, mengÂhadiri berbagai pertemuan di sejumlah negara karena diÂunÂdang,†kata Jusuf Kalla Kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Jusuf Kalla pun belum tahu samÂpai kapan berada di luar neÂgeri. Jika pertemuannya sudah selesai, langsung balik ke Indonesia. “Kemarin (Senin, 10/9) saya di Denmark, sekarang lagi di Beijing, mana bisa hadir di DPR, “ katanya.
Seperti diketahui, anggota TimÂwas kasus Bank Century, Fahri Hamzah menuturkan, piÂhakÂnya sudah bulat meÂmangÂgil Antasari Azhar dan Jusuf Kalla.
Menurut Fahri, hampir dipasÂtikan kedua orang tersebut akan daÂtang memenuhi pangÂgilan Timwas dan bersedia memÂberikan keterangan terkait kroÂnologis pemberian dana baiÂlout Bank Century.
“Dapat dipastikan, AA dan JK datang Rabu nanti,†kata Fahri.
Jusuf Kalla selanjutnya meÂngaÂtakan, baru menÂdeÂngar kabar tersebut dari meÂdia.
“Belum ada surat resÂmi yang saya terima. Sebab, meÂmang beberapa hari terakhir ini saya berada di luar negeri,†paÂparnya.
Apakah Anda siap hadir di DPR untuk dimintai keterangÂan?
Saya sih siap saja. Masa tidak siap. Tetapi tentunya bila saya sudah berada di Indonesia, dan ada surat resmi yang ditujukan langÂsung kepada saya. Insya Allah saya bisa hadir kalau meÂmang ada waktunya.
Apa yang akan Anda jelasÂkan di DPR?
Saya juga belum tahu, pertaÂnyaannya seperti apa. DPR itu mau tahu soal apa. Yang pasti saya hanya bicara yang saya tahu saja.
Saya mau ngomong apa saja yang ditanyakan oleh DPR. Kalau saya tidak tahu, masa saya ngomong, he-he-he. Saya akan jeÂlaskan di DPR itu tergantung pertanyaan dari DPR itu sendiri.
Katanya Anda sudah dikonÂfirmasi siap hadir?
Saya dengar saja dari media. Tapi saya siap hadir kok. MeÂmang saat ini belum ada surat resÂmi yang saya terima. Yang pasti dalam pertemuan seperti yang diÂkatakan oleh Pak Antasari Azhar itu saya tidak hadir.
Kenapa Anda tidak hadir daÂlam pertemuan itu?
Saya memang tidak hadir dalam pertemuan itu karena tidak diÂÂunÂdang. Harus diketahui juga bahwa tidak seÂmua pertemuan Presiden itu saÂya harus hadir. Kalau tidak diunÂdang, masa harus hadir juga.
Kalau misalnya, waktu itu Anda dipanggil, Anda juga akan hadir?
Kalau saya diundang dalam pertemuan dengan presiden dan kapasitas saya waktu itu sebagai wakil presiden, biaÂsaÂnya saya selalu hadir. Tetapi kaÂlau nggak diÂundang, ya nggak hadir dong.
Saat itu Anda ada berada di mana?
Saya berada di Indonesia saat itu. Tidak di luar negeri.
Apa benar ada pembahasan terkait bailout Bank Century dalam pertemuan 9 Oktober 2008 yang dihadiri SBY itu?
Saya tidak tahu. Kalau tidak hadir, bagaimana saya bisa tahu. Saya tidak tahu pembicaraannya seperti apa.
Anda tidak merasa tersingÂgung karena tidak diundang?
Nggaklah. Mungkin pertemuan itu khusus membahas tentang hukum. Yang diundang para peÂneÂgak hukum, ada Jaksa Agung, Kepolisian, dan KPK, seÂhingga saya tidak diundang.
Bagaimana pandangan Anda soal bailout Century?
He-he-he, masalah Bank CenÂtury kan sudah ada di KPK. BiarÂkan KPK saja meÂneruskan kasus hukumÂnya. KPK jangan sampai berhenti meneruskan kasus Century ini, karena ini penting.
Kalau soal bailout Century itu saya belum bisa bicara banyak kaÂrena kasusnya sudah ada di KPK.
Pastinya saya hanya bisa jeÂlaskan kepada DPR yang saya tahu saja. Tetapi kan Presiden suÂdÂah menjelaskan terkait dengan perÂnyataan Pak Antasari itu.
Presiden memang harus menÂjelasÂkan apa adanya. Konferensi pers yang dilakukan Presiden tidak berlebihan. Karena meÂmang itulah yang harus dilakukan dan dijelaskan Presiden. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: