WAWANCARA

Suswono: Panen Raya Jamin Stok Pangan Aman

Minggu, 19 Agustus 2012, 12:35 WIB
Suswono: Panen Raya Jamin Stok Pangan Aman
suswono

RMOL. Bahkan Menteri Per­ta­nian Suswono me­ne­gaskan beras, jagung, gula, minyak goreng, daging sapi, unggas, telur, ba­wang merah, kacang tanah, dan cabe rawit saat ini surplus.

“Persediaannya me­madai. Apa­lagi beras yang saat ini mulai masuk panen gado dan pada Agustus ini akan ada panen raya,” kata­nya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Beberapa daerah seperti Kara­wang, Subang, dan Indra­ma­yu sedang panen. Arti­nya, saat ini petani da­lam posisi se­nang.

Meskipun musim kemarau yang di­prediksi akan ber­langsung April-Se­p­tember namun produksi beras relatif tidak terganggu.

Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran meru­pakan hal yang lazim karena sudah menjadi tren setiap tahun. “Trennya di awal puasa itu harga pada naik, kemudian harga akan turun lagi pada per­tengahan puasa atau minggu kedua. Tetapi akan kembali naik menjelang lebaran. Sekitar satu minggu sebelum lebaran,” katanya.

Berikut kutipan seleng­kap­nya:


Apa yang membuat anda yakin stok bahan pokok re­latif aman jelang lebaran?

Data yang kami miliki me­nun­jukkan surplus. Ada be­berapa petani padi di daerah yang saat ini senang karena harga gabah kering dihargai Rp 4.300 per kilogram. Apalagi produksi men­capai 7 - 9 ton.

Kalau 7 ton saja kemudian dikalikan harga per kilonya Rp 4.300, maka uang yang akan diperoleh petani sekitar Rp 30 jutaan. Seandainya hasil panen mencapai 9 ton berarti uang yang diperoleh petani hampir Rp 40 juta.


Kenapa harga bahan pokok menjelang lebaran selalu naik?

Memang sudah seperti men­jadi tren. Tapi sebenarnya ba­nyak sekali faktor yang menjadi ken­dala. Misalnya, pada pro­duksi daging ayam dan telur dise­babkan naiknya harga pa­kan dan distribusi logistik.

Distribusi masih jadi ken­dala ya?

Ya. Karena itulah kami mem­bangun koordinasi dengan Ke­menterian Perhubungan. Untuk mengangkut ternak bisa digu­nakan melalui kereta api.

Selain itu?

Sekarang ini sedang disiap­kan distribusi melalui kapal-kapal laut.

Kapan bisa terealisasi?

Kementerian Perhubungan sedang mengupayakan. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa direalisasikan.

Kok distribusi melalui kapal laut baru tahun ini dibi­ca­rakan?

Anggarannya kan terbatas, itu faktanya. Ada hal yang menjadi prioritas.

Kendala yang dihadapi petani?

Kebanyakan petani kita itu petani gurem, yang kepe­mi­likan lahannya rata-rata 0,3 hektare. Lahan sempit inilah yang membuat hitungan biayanya menjadi mahal.

Petani memang butuh lahan, karena itu perlu diberi akses tambahan, minimal 2 hektare. Kalau ini bisa dijalankan, maka bisa ada akselerasi produksi.

Apa tawaran solusi dari Kementerian Pertanian?

Kami sudah melakukan per­temuan dengan Badan Per­ta­nahan Nasional bulan lalu untuk meng­indentifikasi lahan yang bisa digu­nakan untuk petani, termasuk un­tuk menanam ja­gung dan tebu. Saat ini ada lahan te­lantar yang di­iden­tifikasi seluas 7,5 juta hektare.

Bagaimana hasilnya?

Saat ini masih dikaji. Mudah-mudahan dalam sebulan ini sudah ada lahan-lahan yang bisa di­optimalkan. [HARIAN RAKYAT MERDEKA]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA