Muhaimin Iskandar: Ulama Kharismatik NU Bergabung, PKB Bisa Jaya Seperti Pemilu 1999

Jumat, 17 Agustus 2012, 10:30 WIB
Muhaimin Iskandar: Ulama Kharismatik NU Bergabung, PKB Bisa Jaya Seperti Pemilu 1999
Muhaimin Iskandar

rmol news logo Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU), KH Ma’ruf Amin menyerukan kepada semua warga NU untuk kembali membesarkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dikomandoi  Muhaimin Iskandar.

Seruan ini mendapat respons bermacam-macam dari kalangan NU. Sudah bukan rahasia lagi bahwa NU saat dipimpin KH Ha­syim Muzadi menjaga jarak yang sama dengan semua partai po­litik, termasuk PKB, partai yang secara resmi didirikan PBNU tahun 1998.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyata­kan bersyukur jika semua warga NU kembali ke pang­kuan PKB.

“Sekarang saatnya meng­hi­langkan perbedaan. Mari bersatu dan bersama-sama mem­per­juang­kan nilai-nilai ke-NU-an men­jadi nyata dalam ranah poli­tik,” ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu kepada Rak­yat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya:

NU beberapa waktu terakhir ini ‘dekat’ dengan PKB, apa ini pertanda kembalinya duku­ngan NU kepada PKB ?

NU dan PKB tidak pernah me­miliki masalah. Semua warga NU mengakui bahwa PKB adalah anak kandung NU, alat perjuang­an NU di ranah politik untuk me­wujudkan nilai-nilai ke-NU-an.

Kalau Pemilu 2009  dukungan NU tidak bulat kepada PKB. Se­bab,  ada masalah di PKB. Se­ka­rang PKB sudah terkonsolidasi dengan lebih baik. Wajar kalau warga NU kem­bali merindukan PKB seba­gai satu-satunya alat perjuangan ke-NU-an.


Pernyataan KH Ma’ruf Amin merupakan ‘tanda’ kon­krit konsolidasi kekuatan tokoh NU dan PKB?

Saya sebagai Ketua Umum PKB dan KH Said Aqil Siradj se­bagai Ketua Umum PBNU sepa­kat untuk sama-sama membe­sar­kan NU di semua bidang.

NU adalah aset bangsa yang dari awal bertekad memperta­han­kan NKRI sampai titik darah penghabisan.  Makanya, semua to­koh-tokoh NU harus memiliki karya nyata membaktikan diri pada bangsa dan negara.

Saya bersama Ketua Umum PBNU sepakat mengumpulkan dan menyatukan semua potensi warga NU tersebut. Kami rela­kan waktu, tenaga dan pikiran kami untuk menyatukan seluruh ke­kuatan NU. Bersatu dalam beker­ja dan bekerja se­cara satu.

Sudah bukan zamannya lagi tokoh-tokoh NU saling bermusu­han satu sama lain. Agenda bang­sa masih banyak dan lebih men­desak.


Dengan kembalinya duku­ngan ulama-ulama, berapa target perolehan kursi PKB Pemilu 2014?

Target PKB adalah mengem­balikan perolehan suara dan kursi pada Pemilu 1999, saat NU mela­hirkan PKB. Kami memakai te­ma yang kira-kira mirip yaitu Kelahiran Kembali PKB.

Kami bisa mengulangi lagi kejayaan PKB seperti Pemilu 1999.  Sebab, ulama-ulama besar dan kharismatik ikut menandai kelahiran kembali PKB.


Persaingan sangat ketat, apa Anda yakin target itu bisa dicapai?

milih sekarang jauh lebih rasio­nal, lihat saja dalam survei-sur­vei.

Tidak ada yang melewati batas 20 persen dan selalu dinamis. Ka­mi akan bersaing merebut pe­milih rasional dan pemilih meng­ambang.

Kami sudah siapkan langkah-langkah taktis untuk merebut suara pemilih dari luar basis-basis PKB-NU. Kita tunggu tanggal mainnya.


O ya, siapa calon presiden yang diusung PKB?

PKB belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai capres atau cawapres PKB. Kalau kata orang, Belanda masih jauh Bung. Baru ada kriteria-kriteria saja yang kita sedang tetapkan.

PKB membuka diri pada to­koh-tokoh bangsa yang berkomit­men untuk memajukan bangsa dan negara serta bisa mengemban amanat perjuangan PKB. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA