WAWANCARA

Gusti Kanjeng Ratu Hemas: Disebut Dampingi Ical, Sri Sultan Tertawa Saja

Sabtu, 11 Agustus 2012, 09:08 WIB
Gusti Kanjeng Ratu Hemas: Disebut Dampingi Ical, Sri Sultan Tertawa Saja
Gusti Kanjeng Ratu Hemas

rmol news logo Sri Sultan Hamengku Buwono X belum memutuskan apakah bersedia mendampingi Aburizal Bakrie dalam Pemilu Presiden 2014.  

‘’Sampai saat ini Bapak (Sri Sultan Hamengku Buwono X) belum mengambil keputusan apa-apa mengenai usulan menjadi cawapres. Beliau tertawa saja disebut damping Pak Ical,’’ kata istri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Partai Golkar menilai Sri Sultan Hamengku Bowono X cocok untuk mendampingi Aburizal Bakrie dalam Pemilu Presiden 2014.

“Ada sejumlah tokoh yang diusulkan daerah, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sukarwo, Khofifah, Pramono Edhie Wibowo, dan Mahfud MD,” kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas selanjutnya mengatakan, Pemilu Presiden 2014 masih jauh. Calon-calon yang beredar sekarang ini juga masih bersifat wacana. Belum menjadi putusan resmi partai.

‘’Lihat nanti saja ya.  Itu  urusan beliau. Nanti beliau yang putuskan sendiri,’’ ujar Wakil Ketua DPD itu.

Berikut kutipan selengkapnya:

Sebagai istri, apa tidak melihat gelagat persetujuan Sultan?

Saya tidak tahu itu. Mau atau tidaknya, tentu saya akan tanyakan kepada Bapak dulu. Semua keputusan ada di beliau. Saya tidak bisa memutuskannya.

Apa ada persiapan Sri Sultan?

Belum ada. Tidak ada langkah-langkah untuk maju sebagai capres atau cawapes 2014. Beliau bekerja seperti biasa saja menjalankan tugas seagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Makanya kita lihat saja perkembangannya nanti. Tentunya dalam beberapa tahun ke depan akan ada perkembangan. Ya, kita tunggu saja apa yang terjadi.

Hasil survei, nama Sri Sultan sering muncul sebagai capres dan cawapres, apa tanggapan Anda?

Saya mengapresiasi besarnya dukungan masyarakat lewat survei di beberapa lembaga survei tersebut. Saya melihat itu bagus saja. Tapi itu kan baru survei. Nanti saja kita lihat perkembangannya. Apalagi Pilpres  2014 masih jauh.
Apa reaksi Sri Sultan terhadap hasil survei itu?

Bapak tertawa dan senyum-senyum saja melihat survei yang muncul.  Kalau saya  mengapresiasi hasil survei itu. Tapi masalahnya kan  itu baru survei. Itu kan hanya gambaran sementara.

Menurut Anda, sosok seperti apa yang diharapkan masyarakat menjadi pemimpinnya?

Saya sih melihatnya bahwa masyarakat sedang mencari sesuatu yang lain. Artinya, masyarakat sekarang ingin perubahan ke arah lebih baik.

O ya, dalam RUU DIY opsi penetapan gubernur DIY diambil agar Sri Sultan tidak maju menjadi capres, apa benar?

Saya kira memang begitu nuansa politiknya. Tapi soal capres, sekali lagi belum diputuskan beliau.

Apakah ini merugikan Sri Sultan?

Saya rasa tidak. Sebab, keberadaan RUU DIY ini untuk kepentingan rakyat Yogyakarta.

Anda melihat RUU DIY itu bagaimana?

Penggodokan RUU DIY kan sudah selesai. Intinya opsi penetapan diambil untuk menjadi Gubernur DIY.  Penggodokan RUU DIY itu sudah banyak kemajuan.

Apa kemajuannya?

Saat ini DPR dan pemerintah sudah lebih bagus untuk membahas RUU DIY. Saya kira ini sudah sesuai dengan harapan kita.

Apa harapan Anda itu?

Saya berharap dengan Undang-Undang itu nantinya bisa membuat Yogyakarta bisa lebih baik lagi dan bertambah maju.  [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA