“Masalah cawapres masih banyak waktu untuk menetapÂkannya. Sekarang ini masih tahap penjaringan. Itu kan boleh saja,’’ kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono kepada Rakyat Merdeka seusai menutup Orientasi Kader Kosgoro 1957 dan Musyawarah Pimpinan NaÂsional II Kosgoro 1957 tahun 2012, di Jakarta.
Menurut Ketua Umum PimÂpinan Pusat Kolektif (PPK) KosÂgoro 1957 itu, penetapan AbuÂrizal Bakrie sebagai Capres Partai Golkar untuk 2014 sudah final.
“Kosgoro 1957 siap memÂberiÂkan dukungan dan memenangkan Pak Ical,†ujar Menko Kesra itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Banyak kalangan menilai pencalonan Ical terburu-buru, tanggapan Anda?
Tergantung dilihat dari maÂna. Kalau pencapresan itu berdaÂsarkan suara bulat dan tekad yang kuat dari kader ParÂtai GolÂkar, justru lebih awal leÂbih baik.
Masalah terburu-buru atau tidak kan masih ada waktu untuk melakukan sosialisasi bagi pak Ical. Dengan panjangnya waktu, saya yakin mesin partai bisa lebih maksimal. Artinya kita sudah ada modal dasar.
Ini sebuah keuntungan atau kerugian?
Ya. Kalau sudah tidak ada perdebatan lagi, tentu lebih baik. Tapi kalau masih bingung dan mempertimbangkan lagi siapa yang diusung tentu menjadi kerugian.
Kira-kira apa keuntunganÂnya?
Dengan pencalonan Ical terÂseÂbut bisa memperbaiki keÂkuÂrangÂan-kekurangan yang ada di tubuh partai. Kekurangan kita paÂda pemilu 2009 adalah kuÂrang solidÂnya mesin partai. MungÂkin ini diÂsebabkan peneÂtapan capres yang tidak menÂdaÂpat dukungan kuat. Ini bisa diperbaiki bila dari awal sudah menetapkan capres.
Anda juga masuk bursa capres, tanggapannya?
Ya. Memang ada beberapa nama seperti Fadel Muhammad, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan lainnya. Tapi kan itu sudah hilang dan mengkristal kepada Pak Ical.
Anda tidak kecewa?
Saya sih tidak. Tidak tahu deh kalau yang lain.
Apa ada sanksi bagi kader yang membelot?
Saya kira semestinya kita loyal satu kata dengan perbuatan dan tidak ada dusta di antara kita.
Apa perlu dipecat bila memÂbelot?
Kurang elok kalau ada pemeÂcatan bagi pembelot. Nanti dalam Rapimnas III dibahas mengenai aturan sanksi-sanksi. Saya berÂharap tanpa ancaman, semua pasti mendukung Pak Ical.
Ada usulan pendamping Ical dari internal partai, apa benar?
Memang ada usulan seperti itu.
Saya kira wajar saja.
Tapi semua itu tergantung deÂngan perkembangan perpolitikan 2014. Partai Golkar harus realisÂtis. Misalnya, kalau perolehan suara dalam Pemilu Legislatif leÂbih 30 persen, tentu punya alasan memilih wakil dari internal. Tapi kalau hasilnya cuma 20 persen ke bawah, ya kita juga harus tahu diri.
Kapan dibicarakan cawaÂpres?
Kita berpandangan satu tahun lagi baru dibicarakan dan kalau bisa capres-cawapres yang diÂusung partai Golkar harus bisa diÂputuskan sebelum pemilu.
Bagaimana tanggapan Anda terhadap hasil survei yang meÂnempatkan Ical di posisi tiga?
Survei akan jalan terus. Ini bisa berbicara, bukan hanya soal angÂka. Tapi berbicara elemen mana yang perlu digarap dari survei itu. Bisa kelihatan apakah kalangan pemilih pemula, muda, peremÂpuan dan lain yang harus di garap Partai Golkar ke depan. Sebab, surÂvei pada dasarnya berfungsi unÂtuk memberikan informasi. BuÂkan untuk merubah keduÂdukan seseorang. Tapi melihat kekurangan yang ada. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: