"Apa urusannya dengan Alex Noerdin," kata Ketua Umum DPW PPP DKI Jakarta Lulung Lunggana kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 8/5).
Selain didukung Golkar dan PDS, pasangan Alex-Nono juga diusung PPP bersama sejumlah partai non parlemen.
Lulung balik menuding bahwa massa GMPJ adalah massa bayaran. "Itu mereka jual beli tuh. Gerakan itu dibayar itu. Tulis saja, kata Lulung mereka dibayar. Gua hadapin saja ntar. Saya tahu siapa itu. Tahulah," tegas Lulung.
Tak hanya itu, bagi Lulung, juga tak menutup kemungkinan ada calon yang berada di belakang gerakan GMPJ. "Bisa terjadi. Kenapa ujuk-ujuk dia nomong gitu. Apa urusannya. Orang itu kalau sudah dikumpulkan lebih dari 20 orang itu orang sudah dibayar," katanya sambil tertawa.
Kemarin, sekitar 60 orang massa dari GMPJ mengelar unjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Mereka menolak pencalonan Alex Noerdin dan Joko Widodo pada pilgub Jakarta.
Mereka menilai kedua calon itu terbukti gagal saat memimpin Sumatera Selatan dan Solo karenanya tidak pantas maju di Pemilukada DKI Jakarta. Dalam aksi itu, mereka membagikan selebaran yang merincikan kesalahan kedua bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Mereka juga membentangkan spanduk "Jokowi=Alex Tidak Amanah" sebagai bentuk penolakan.
Namun, mereka menegaskan, aksi mereka bukan 'black campaign.' Tudingan seperti itu, mereka sudah menduga sebelumnya akan dilontarkan kepada.
"Tapi ini bukan black campaign. Kami juga akan mengungkap fakta-fakta kandidat lain, tujuan aksi ini adalah memberikan pendidikan politik untuk masyarakat. Jadi terserah mau bilang apa," aku Tio Utomo, humas GMPJ. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: