Hal itu dikonformasi Humas Ical Crisis Center (ICC), Iwan Pribadi, lewat penjelasan pers, Rabu petang (2/5). Dia ungkapkan bahwa Ketua DPD II Banda Aceh itu siap ke kantor polisi difasilitasi Tim Pengacara dari ICC.
Muntasir yang juga Ketua Forum DPD II Golkar se-Indonesia itu menegaskan, Golkar harus diselamatkan dari kendali Ical yang cenderung otoriter.
"Kami yang berdarah-darah di daerah sejak menjelang Munas VII Golkar di Pekanbaru dan di Pekanbaru kami kembali kerja keras menjaga kekompakan teman-teman. Tapi setelah meraih kemenangan Ical seenaknya mencampakkan suara DPD II," ucap Muntasir dalam keterangan persnya.
Selain Muntasir, tokoh DPD Partai Golkar Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Jufri Yakuba, termasuk yang kecewa berat dengan kepemimpinan Ical bersama ring satunya. â€Banyak kebijakan Ical dan orang dekatnya merugikan kami di DPD II," Jufri dalam rilis yang sama.
Sebagai pengurus DPD II mereka merasa sebagai yang pontang panting membesarkan Golkar sampai ke kelurahan-kelurahan dan desa. Tapi, giliran pencalonan di Pilkada, tiba-tiba DPP menggunakan sistem survei yang menjadikan orang non Golkar menjadi calon Bupati. Mereka juga menggugat para pengurus DPD I yang hanya mondar-mandir ke Jakarta untuk memperkayaya diri sendiri.
Menurut kedua tokoh teras DPD II itu, alasan mereka ingin jadi peserta di Rapimnassus sebagai kesempatan untuk membeberkan kemunduran Golkar di daerah mereka akibat kebobrokan cara kerja DPD I maupun oknum pengurus di DPP.
"Tekad saya sudah bulat menggugat Ical. Saya segera melapor ke kepolisian bersama penngacara di ICC," kata Muntasir yang mengaku sudah didukung 350 DPD II. dan siap melapor ke kepolisian pekan depan.
[ald]
BERITA TERKAIT: