WAWANCARA

Daniel Sparingga: Presiden Bakal Menyimak Pesan Demo Buruh Hari Ini­­

Selasa, 01 Mei 2012, 09:00 WIB
Daniel Sparingga: Presiden Bakal Menyimak Pesan Demo Buruh Hari Ini­­
Daniel Sparingga

RMOL. Presiden SBY berharap demo 1 Mei, hari ini, hendaknya tidak dilakukan secara anarki. Rayakanlah tradisi kaum buruh sedunia itu dengan damai.

Peringatan May Day ini men­jadi event nasional menarik karena berbagai elemen serikat pekerja menjadi satu.

Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Ko­mu­nikasi Politik, Daniel Sparingga, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.   

“Pawainya sendiri memang ra­mai. Mulai dari perayaan hingga protes,” katanya.

Presiden, lanjutnya,  akan me­nyimak pesan politik para buruh tahun ini (yang dilaksanakan hari ini). Kemudian mengajak seluruh rakyat ikut berbagi simpati de­ngan para pekerja dan menjadi ba­gian penuh dari perayaan ini.

“Setiap peringatan’hari buruh, SBY melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan untuk me­lihat secara langsung kehidupan para pekerja dan perkembangan dunia industri,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa tujuan Presiden ber­temu para pekerja?

Dengan bertemu langsung dengan pekerja akan memperkuat silaturahmi dan membuka diri. Ber­dialog apa adanya, jujur, dan bersahabat. Presiden  mendengar secara langsung permasalahan yang dihadapi para pekerja. Ini sebagai masukan dan um­pan ba­lik bagi per­bai­kan ke depan.


Tahun ini SBY ber­kun­jung ke mana?

Kali ini Presiden ke turun ke Batam.

  

Ada kabar, demo buruh ini ber­­nuansa politik untuk meng­­gu­lingkan SBY?

Tidak perlu ada kece­ma­san itu. Presiden juga ti­dak se­dang berse­berangan secara poli­tik dengan para pekerja. SBY percaya bahwa para pekerja ada­lah tulang pung­gung pereko­nomian nasional.

Di atas semua itu, SBY ber­pan­dangan, semua pihak harus me­mastikan bahwa setiap kemajuan ekonomi di negeri ini harus me­mi­liki pengaruh pada pening­ka­tan kesejahteraan pekerja.

  

Bagaimana pandangan SBY hari buruh tahun ini?

Saya pikir tahun ini menjadi sangat istimewa karena banyak keputusan strategis yang dibuat Pre­siden sebagai bentuk penghor­matan kepada para pekerja di Indonesia.


Apa saja keputusan itu?

Presiden telah memutuskan, mulai tahun depan akan dibangun rumah sakit yang secara khusus didedikasikan kepada para pe­kerja dan keluarganya.

  

Rumah Sakit ini dibangun di mana saja?

Tentunya di sejumlah kota yang memiliki konsentrasi indus­tri. Seperti Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan lainnya. Presiden juga memberikan 200 bus untuk mengakomodasikan keperluan transportasi pekerja dari dan ke tempat kerja.

  

Apa ada yang lainnya?

Presiden juga menyiapkan ke­bijakan baru yang menaikkan batas penghasilan kena pajak. Dari yang awalnya sebesar Rp 1,32 juta menjadi Rp 2 juta per bu­lan. Presiden juga meresmi­kan Rumah Susun Sewa bagi pekerja. Ini semua sangat pen­ting bagi pe­ningkatan kesejahte­raan pekerja. 

  

Bagaimana dengan upah bu­ruh?

SBY cukup sering mengingat­kan para pembantunya agar me­nyadari bahwa para pendiri bang­sa kita menempatkan keadi­lan sosial sebagai salah satu prinsip dasar negara.

Beliau berpandangan, tidak se­orang pun boleh dibiarkan untuk memacu pertumbuhan eko­nomi yang dibangun di atas pen­deri­taan pekerja, yang diba­ngun di atas upah pekerja yang murah, dan di atas pengabdian yang ber­sifat sistemik atas hak-hak pe­kerja untuk mendapatkan kese­jahteraan yang layak bagi diri dan keluarganya.

  

Apa yang dilakukan peme­rin­tah untuk menaikkan upah bu­ruh?

Pemerintah terus berupaya untuk mencari formulasi yang adil bagi pekerja dan dunia usaha. Dari waktu ke waktu, pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah dan dunia usaha untuk te­rus menyesuaikan besaran UMR. Ini agar kesejahteraan pekerja selalu ditingkatkan sei­ring de­ngan kemajuan dunia usaha.

Kenaikan upah buruh yang dapat mendekati kebutuhan mini­mum para pekerja menjadi salah satu prioritas bagi kebijakan pe­merintah dalam ketenagakerjaan. Di dalamnya mencakup perlindu­ngan dan hak-hak dalam berbagai bentuk lainnya.


Pemerintah dianggap kurang maksimal untuk memfasilitasi per­selisihan buruh dan majikan yang sering terjadi?

Pak SBY berpandangan, hubu­ngan yang saling menguatkan dan menguntungkan di antara pekerja dan dunia usaha harus menjadi salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan hubungan pekerja dengan dunia usaha.

  

Bukankah hingga kini masih sering terjadi perselisihan?

Perselisihan di antara pekerja dan dunia usaha haruslah dapat diselesaikan dengan prinsip-prin­sip yang memuliakan keadilan, keuntungan bersama, dan keber­langsungan dunia industri. Sebisa mungkin jangan ada mogok kerja. Carikan jalan untuk ber­dialog.

  

Ketidakadilan itu membuat para pekerja demo dan sering aksi tutup jalan, apa sudah di­cari jalan keluarnya?

Tidak seorang pun untung atas berhentinya urat nadi pereko­no­mian. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA