RMOL. Presiden SBY berharap demo 1 Mei, hari ini, hendaknya tidak dilakukan secara anarki. Rayakanlah tradisi kaum buruh sedunia itu dengan damai.
Peringatan May Day ini menÂjadi event nasional menarik karena berbagai elemen serikat pekerja menjadi satu.
Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang KoÂmuÂnikasi Politik, Daniel Sparingga, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
“Pawainya sendiri memang raÂmai. Mulai dari perayaan hingga protes,†katanya.
Presiden, lanjutnya, akan meÂnyimak pesan politik para buruh tahun ini (yang dilaksanakan hari ini). Kemudian mengajak seluruh rakyat ikut berbagi simpati deÂngan para pekerja dan menjadi baÂgian penuh dari perayaan ini.
“Setiap peringatan’hari buruh, SBY melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan untuk meÂlihat secara langsung kehidupan para pekerja dan perkembangan dunia industri,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa tujuan Presiden berÂtemu para pekerja?
Dengan bertemu langsung dengan pekerja akan memperkuat silaturahmi dan membuka diri. BerÂdialog apa adanya, jujur, dan bersahabat. Presiden mendengar secara langsung permasalahan yang dihadapi para pekerja. Ini sebagai masukan dan umÂpan baÂlik bagi perÂbaiÂkan ke depan.
Tahun ini SBY berÂkunÂjung ke mana?
Kali ini Presiden ke turun ke Batam.
Ada kabar, demo buruh ini berÂÂnuansa politik untuk mengÂÂguÂlingkan SBY?
Tidak perlu ada keceÂmaÂsan itu. Presiden juga tiÂdak seÂdang berseÂberangan secara poliÂtik dengan para pekerja. SBY percaya bahwa para pekerja adaÂlah tulang pungÂgung perekoÂnomian nasional.
Di atas semua itu, SBY berÂpanÂdangan, semua pihak harus meÂmastikan bahwa setiap kemajuan ekonomi di negeri ini harus meÂmiÂliki pengaruh pada peningÂkaÂtan kesejahteraan pekerja.
Bagaimana pandangan SBY hari buruh tahun ini?
Saya pikir tahun ini menjadi sangat istimewa karena banyak keputusan strategis yang dibuat PreÂsiden sebagai bentuk penghorÂmatan kepada para pekerja di Indonesia.
Apa saja keputusan itu?
Presiden telah memutuskan, mulai tahun depan akan dibangun rumah sakit yang secara khusus didedikasikan kepada para peÂkerja dan keluarganya.
Rumah Sakit ini dibangun di mana saja?
Tentunya di sejumlah kota yang memiliki konsentrasi indusÂtri. Seperti Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan lainnya. Presiden juga memberikan 200 bus untuk mengakomodasikan keperluan transportasi pekerja dari dan ke tempat kerja.
Apa ada yang lainnya?
Presiden juga menyiapkan keÂbijakan baru yang menaikkan batas penghasilan kena pajak. Dari yang awalnya sebesar Rp 1,32 juta menjadi Rp 2 juta per buÂlan. Presiden juga meresmiÂkan Rumah Susun Sewa bagi pekerja. Ini semua sangat penÂting bagi peÂningkatan kesejahteÂraan pekerja.
Bagaimana dengan upah buÂruh?
SBY cukup sering mengingatÂkan para pembantunya agar meÂnyadari bahwa para pendiri bangÂsa kita menempatkan keadiÂlan sosial sebagai salah satu prinsip dasar negara.
Beliau berpandangan, tidak seÂorang pun boleh dibiarkan untuk memacu pertumbuhan ekoÂnomi yang dibangun di atas penÂderiÂtaan pekerja, yang dibaÂngun di atas upah pekerja yang murah, dan di atas pengabdian yang berÂsifat sistemik atas hak-hak peÂkerja untuk mendapatkan keseÂjahteraan yang layak bagi diri dan keluarganya.
Apa yang dilakukan pemeÂrinÂtah untuk menaikkan upah buÂruh?
Pemerintah terus berupaya untuk mencari formulasi yang adil bagi pekerja dan dunia usaha. Dari waktu ke waktu, pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah dan dunia usaha untuk teÂrus menyesuaikan besaran UMR. Ini agar kesejahteraan pekerja selalu ditingkatkan seiÂring deÂngan kemajuan dunia usaha.
Kenaikan upah buruh yang dapat mendekati kebutuhan miniÂmum para pekerja menjadi salah satu prioritas bagi kebijakan peÂmerintah dalam ketenagakerjaan. Di dalamnya mencakup perlinduÂngan dan hak-hak dalam berbagai bentuk lainnya.
Pemerintah dianggap kurang maksimal untuk memfasilitasi perÂselisihan buruh dan majikan yang sering terjadi?
Pak SBY berpandangan, hubuÂngan yang saling menguatkan dan menguntungkan di antara pekerja dan dunia usaha harus menjadi salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan hubungan pekerja dengan dunia usaha.
Bukankah hingga kini masih sering terjadi perselisihan?
Perselisihan di antara pekerja dan dunia usaha haruslah dapat diselesaikan dengan prinsip-prinÂsip yang memuliakan keadilan, keuntungan bersama, dan keberÂlangsungan dunia industri. Sebisa mungkin jangan ada mogok kerja. Carikan jalan untuk berÂdialog.
Ketidakadilan itu membuat para pekerja demo dan sering aksi tutup jalan, apa sudah diÂcari jalan keluarnya?
Tidak seorang pun untung atas berhentinya urat nadi perekoÂnoÂmian. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: