RMOL. Endang Rahayu Sedyaningsih sedang sakit, tapi tidak mempengaruhi kinerjanya sebagai Menteri Kesehatan.
“Tugas di Kementerian KeseÂhaÂtan selama ini tidak ada masaÂlah. Kami sudah bekerja secara maksimal. Tidak ada hambatan, kami sudah tangani semuanya†kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, Endang Rahayu Sedyaningsih mengajuÂkan pengunduran diri dari jaÂbatannya karena dalam kondisi sakit.
“Tadi Ibu Menkes menyamÂpaikan kepada saya bahwa beliau ingin mengundurkan diri. Saya terharu mendengarnya,†kata Presiden SBY usai menjeÂnguk Menkes di RSCM, Jakarta, Rabu (26/4).
SBY menghormati keputusan Menkes dan tetap berkeinginan agar proses pengobatan yang terus menerus diharapkan bisa menyembuhkan seperti semula. Namun, selama Menkes sakit dan dirawat, tugas sehari-hari di KeÂmenterian Kesehatan akan dilaÂkukan oleh Wakil Menteri KeseÂhatan dan pejabat terkait.
Ali Gufron Mukti selanjutnya mengatakan, contoh kerja KeÂmenÂÂkes yang berhasil yakni ramÂpungnya Rancangan PeraÂturan Pemerintah (RPP) soal TembaÂkau. “RPP tembakau ini sejak 2009 tidak beres-beres, tapi sekaÂrang sudah beres,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Ya. Selalu ada arahan. Meski Ibu Endang kondisinya masih sakit, semua pekerjaan di kemenÂterian tetap berjalan baik. Tidak ada masalah hingga kini.
Siapa saja yang meng-hanÂdle pekerjaan strategis di KeÂmenÂkes?
Selama Ibu sakit, kami di KeÂmenterian Kesehatan sudah terÂbiasa meng-handle semua peÂkerjaan. Kan di Kemenkes ini tidak hanya ada saya. Tapi juga ada temen-temen seperti dirjen dan lainnya. Tidak ada satu pun program yang terÂganggu seÂlama ini.
Endang mengajukan peÂngunÂduran diri, tanggapan Anda?
Kalau dilihat dari kesehatannya Ibu Menkes ini memang memerÂluÂkan konsentrasi untuk penyemÂbuhan. Beliau sendiri sudah mengingingkan berkonsentrasi pada penyembuhan. Tentunya, kami di Kementerian Kesehatan terus mendoakan agar beliau segera cepat sembuh.
Bagaimana kira-kira SBY berÂsikap mengenai pengajuan pengunduran diri ini?
Saya kira itu hak Pak Presiden. Sebetulnya Ibu Menkes sudah meminta untuk mengundurkan diri tetapi tidak dikabulkan seÂbelumnya.
Sekarang terserah Pak SBY. Kalau soal posisi Menteri, itu otoÂritas atau hak prerogatif PreÂsiden. Yang penting kami tetap konsenÂtrasi pada program keÂmenterian dan mendoakan Ibu lekas semÂbuh. Di Kemenkes ini selalu memikirkan kesehatan rakyat dan Insya Allah kinerja akan tetap bagus.
Endang pernah berbicara deÂngan Anda atas rencana peÂngunÂdÂuran ini?
Waktu itu kami sarankan Ibu tidak perlu mengundurkan diri. Tetapi karena kondisi Ibu yang perlu perawatan khusus, saya juga menyarankan agar Ibu MenÂkes ini tidak usah memikirkan kantor, karena urusan kantor kami yang mengurusi.
Yang penting kesembuhannya pulih. Kalau beliau ingin berÂkonÂsenÂtrasi pada peÂnyembuÂhan, ini kan hak beÂliau teÂtapi saya sudah menyaÂrankan bahwa Ibu sebeÂnarnya tak perlu mundur.
Yakin peÂkerÂjaan di KeÂmenÂÂÂkes tiÂdak akan terÂpengaruh?
Selama ini kami bekerja maksiÂmal dan cukup bagus. Seperti yang saya katakan tadi, kami telah merampungkan RPP soal tembakau.
Apa isi RPP tersebut?
Dalam RPP tentang pengamaÂnan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Di dalamnya diÂsebutkan, kawasan tanpa asap rokok meliputi fasilitas pelayaÂnan kesehatan, tempat belajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lainnya.
Di kawasan tersebut tidak diperbolehkan kegiatan menjual, iklan, promosi produk tembaÂkau. Dalam pasal 50 ayat 2 RPP itu disebutkan tempat khusus untuk merokok harus berhubuÂngan langÂsung dengan udara luar. Salah satu sisinya tidak tertutup. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: