Tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) meninggal dunia secara misterius di Negeri Sembilan, Malaysia. Selain itu, juga ditemukan tanda-tanda yang mengarah kepada praktik pencurian organ tubuh ketiga korban dari Lombok, Nusa Tenggara Barat itu. Adapun pemerintah Indonesia, kembali dinilai bersikap lambat dalam menghadapi kejadian yang menimpa TKI di luar negeri. Reaksi yang lambat ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan reaksi pemerintah ketika menghadapi gelombang protes rakyat atas kebijakan pemerintah yang tidak memuaskan, misalnya dalam rencana menaikkan harga BBM.
"Mestinya, di saat seperti ini Presiden SBY memperlihatkan ketegasannya, memprotes Malaysia, dan kalau perlu menggelar pasukan TNI," ujar aktivis Adhie Massardi kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis malam (26/4).
"Intinya agar pemerintah Malaysia tidak mempermainkan WNI yang bekerja disana," sambungnya.
Di sisi lain, Adhie juga mengatakan, ketidaktegasan atau ketidakpedulian SBY terhadap nasib ketiga TKI itu adalah kado buruk menjelang Hari Buruh pada 1 Mei mendatang.
"Buruh Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, memaknai ketidakpedulian SBY ini sebagai kado terburuk yang mereka terima di Hari Buruh," demikian Adhie. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: