Menanggapi itu, politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait mengapresiasi hasil survei internal Partai Golkar yang menempatkan Megawati di urutan pertama, mengungguli Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Saya kira sangat wajar kalau Mega di urutan pertama. Saya mengapresiasinya karena justru itu survei internal partai lain namun mencantumkan nama Ketum PDIP. Survei internal Golkar ini merupakan bentuk keterbukaan partai lain atas peluang tokoh dari partai lain," ujar Sabam.
Seperti dilansur JPNN, (Rabu, (18/4), menurut Sabam, sangat wajar kalau kalau survei eksternal dan internal melibatkan semua tokoh nasional khususnya tokoh pimpinan partai politik agar berlangsung dinamika yang terukur. "Yang pasti, hasil survei internal Golkar itu merupakan pembuktian untuk yang kesekian kalinya, kalau tingkat elektabilitas Megawati tetap tinggi untuk dicalonkan kembali sebagai presiden," ujarnya.
Jadi, tambah dia, tidak ada alasan kalau kemudian muncul pernyataan yang melarang tokoh-tokoh tua untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam Pilpres 2014 karena alasan regenerasi. Dia menilai, ukuran tua dan muda itu sangat relatif tergantung dari sudut pandang mana menilainya. "Dari sudut pandang saya sendiri, Megawati masih sangat layak maju sebagai calon presiden pada pilpres 2014 mendatang. Sebab beliau masih sangat sehat secara fisik. Terus terang saja saya sangat tidak suka dengan terus dimunculkannya dikotomi tua dan muda itu," katanya.
Sebaiknya, menurut Sabam, hindari dikotomi soal usia. Yang penting semangat muda dan selalu memiliki ide dan gagasan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Senin lalu, Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengungkapkan, pihaknya menggelar surveinya kepada masyarakat melalui lembaga survei yang ditunjuk khusus. "Hasilnya cukup ketat, Pak Ical terus meningkat terakhir di angka 16 persen%. Prabowo di angka 17%, dan Megawati di angka 18%," ungkapnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: